Tuesday, December 16, 2008

Nemu Dompet

Hari ini pagi begitu cerah, aku berangkat kerja seperti biasanya. Setelah melewati Blok A dari perumahan ada sesuatu yang tergeletak di Jalanan berpaving berwarna cokelat (yang jelas bukan tai saudar-saudara ). Setelah aku amati dengan jelas ternyata sebuah dompet kulit berwarna cokelat. Wow dompet? Dalam hati kecilku bertanya harus aku apakan dompet ini? aku bingung karena selama ini aku belum pernah menemukan dompet. Apa yang harus aku lakukan?

Setelah aku berfikir dengan jernih mempunyai maksud lain aku tidak melaporkan dompet yang hilang itu kepada satpam (hayo mau di embat sendiri ya? ) karena aku tidak menemukan satpam di pos itu, mungki sedang cari sarapan pikirku *padahal kenyataanya aku gag percaya sama satpam itu* Lagian hari sudah agak siang dan aku harus segera berangkat kerja.

arqu3fiq's devil merayuku dengan mesra supaya aku mengambil isi dompet itu dan tidak mengembalikannya kepada pemiliknya. "ambillah uangnya arqu3fiq lumayan bisa buat jajan" "tidak bisikku dalam hati" Tapi suara itu terngiang-ngiang di telingaku. Aku berusaha tidak mendengar bisikan iblis yang akan menyesatkan aku .

Tiba-tiba terdengar arqu3fiq's angel berbisik tidak mau kalah "Jangan kamu ambi uang itu arqu3fiq!!!, uang itu bukan milikmu. Kamu tidak berhak menggunakan uang itu. Ingat Dosa!!!" Aku sedikit lega dengan perasaan yang menenangkan jiwa.

Tiba di kantor. Aku langsung mengoprex isi dompet itu. Bukan bermaksud mencari uangnya. Tapi mencari identitas dari sang pemilik dompet cokelat tadi. Hasilnya diketemukan :

1. Uang sejumlah Rp. 105.000 Terdiri dari : Rp. 50.000 1 lembar; Rp. 20.000 1 lembar; Rp. 10.000 3 lembar; dan Rp. 5.000 1 lembar.
2. 3 buah kartu chip CDMA, teridiridari 2 buah chip SMART dan 1 chip Flexi.
3. KTP atas nama Aman XXX (aku lupa tidak mencatatnya).
4. Fotokopi STNK
5. Kartu nama M S Huda -economic crime hunter-
6. Surat Gadai dan surat-surat penting lainnya.



Di KTP alamat tidak lengkap malah alamat lengkap diketemukan pada surat Gadai. Ternyata masih satu tetangga dalam lingkup perumahanku tapi beda blok. Dia di blok A sedangkan aku di blok M.

Besoknya pagi baru aku kembalikan dompet itu, karena pada sorenya aku tidak menemukan orang yang aku cari. Aku menginterogasi orang itu aku tanyai dulu benar apa tidak orang ini kehilangan dompet. *lagi-lagi aku tidak percaya* yah namanya juga memastikan takut kalau dompet itu diterima pada bukan orang yang berhak.

Akhirnya selesai juga tugas mengembalikan dompet yang bukan milikku. Dan aku tidak terpengaruh pada arqu3fiq's devil yang telah menguna-gunaiku sejak dari awal nemu dompet. Tapi alhamdulillah dengan arqu3fiq's angel aku tidak terpengaruh oleh bisikan-bisikan maut yang menyesatkan. Semoga orang itu tidak ceroboh lagi dan semoga aku juga tidak melakukan kecerobohan. Amin 3X.


Copyright © arqu3fiq 2008

9 comments:

  1. wew dompet sayah nuh, sini balikin *ngaku2*
    *dilempar dompet*

    ReplyDelete
  2. dompetku mana y...??? warna item, uangnya recehan semua...
    kali aja sampeyan nemu...
    soalnya matanya jeli banget kalo liat dompet kleleran... :P
    hwehwehwehwehwehwe

    ReplyDelete
  3. Kalo nemu dompet yang ada identitasnya, memang sebaiknya dikembalikan. itu namanya godaan setan kalo sampe ngembat isinya.
    Makanya besok-besok, berharaplah menemukan dompet yang penuh uang tanpa identitas.
    Barangkali saja ada satu oknum koruptor yang pengen bagi-bagi dosa....

    ReplyDelete
  4. trus orangnya bilang apa mas?g ada kelanjutanya gn..biar seru hahaha

    ReplyDelete
  5. aku yo gak tego aku njupuk dompete...

    kowe gak dikeki duwit to fiq? opo dijamu ngeteh opo ngekopi ngunu??

    ReplyDelete
  6. mas, waktu ngembaliin dikasih duit gak?

    ReplyDelete
  7. Hohohoho. Si Malaikat rupanya Lebih kuat dari si Setan.

    ReplyDelete