Tuesday, March 31, 2009

眠りと夢のしくみ

眠りと夢のしくみ * The Mechanisms of Sleep and Dreams

あなたは夢を見ますか。昨晩はどんな夢をみ見ましたか。楽しい夢でしたか、それとも、怖い夢でしたか。夢は人間の不思議であると同時に、人間を知るための一つ手がかりでもあります。夢とは一体何なのでしょうか。また、夢の中で私たちは何をしているのでしょうか。今月はこの不思議な夢について考えたいとおもいます。

眠りと夢 * Sleep and Dreams

世の中には、自分は毎晩夢を見ると言う人もいれば、二、三カ月に一度と言う人もいます。人によっては、ぜんぜん夢を見ないと言う人もいます。しかし、実際にはみんな毎晩夢を見ているのです。ただ、夢を見たことを覚えている人と覚えていない人がいるのです。私たちの睡眠には、眼球の動きが活発になるレム睡眠と、そうならないノンレム睡眠の二つがあります。レムというのは、“急速に眼球が動く”という意味の英語の頭文字をとったものです。レム睡眠のとき、体はぐっすり眠っているのに脳は目覚めています。眼球が動くのもその一つの表れです。夢を見るのはこのレム睡眠のときです。一晩の眠りの様子を表すと図1のようになります。横になって眠りにはいると、眠りはどんどん深くなります。30分ぐらいで眠りはもっとも深くなり、それが30分ぐらい続いた後に、今度は急に眠りが浅くなります。そしてもっとも眠りの浅くなった状態が、レム睡眠です。このとき、急に眼球が動きだすのが、まぶたの上からもよくわかります。最初のレム睡眠が起こるのは眠ってから1時間半ぐらいのときで、これは5分ぐらいで終わり、また眠りは深くなります。これを一晩に三~四回繰り返します。一晩に7時間眠るとして、レム睡眠の時間2時間ぐらいになります。つまり、私たちはだれでも一晩に2時間ぐらい夢を見ていることになります。このレム睡眠のときに起こして聞くと、夢を見ないと言っていた人でも、今夢を見ていたと答えるでしょう。

Tuesday, March 24, 2009

Jombang Beriman apakah Beriman?

Jombang BerimanJombang adalah salah satu Kota di Jawa Timur yang sangat terkenal, terkenal kebaikannya dan keburukannya. Dari segi kebaikannya, Jombang memiliki banyak Pondok Pesantren, antara lain Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif yang terletak di Denanyar Jombang, Pondok Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren Tambak Beras dan Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang.

Kebaikan yang lainnya Jombang melahirkan seorang putra yang dulu pernah menjadi Presiden RI beliau adalah Kiyai H. Abdurahman Wachid yang biasa di sapa Gus Dur. Beliau juga bagian dari Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar dan Pondok Tebu Ireng Jombang.

Thursday, March 19, 2009

Nomor Menggoda 69

Waktu mau keluar makan siang bareng teman satu kantor, aku melihat ada mobil di depanku mempunyai plat nomor sangat menggairahkan. Tanpa pikir panjang karena jiwaku mempunyai jiwa blogging, langsung aku suruh temanku untuk memotret mobil tersebut tanpa sepengetahuan si empunya mobil. Kebayang ndak dengan angka tersebut?

Setelah mengetahui angka tersebut mempunyai image yang sangat negatif dalam dunia per Sex kan (doh bahasanya mekso) mataku langsung terbelalak jadi terangsang untuk segera memposting kejadian yang singkat tadi. Tetap menjaga privasi yang empunya mobil, Kode Kota sengaja aku coret-coret biar tidak ketahuan. Hehehehe Entah siapa pemilik mobil ini, dari Surabaya atau dari Luar Surabaya yang tahu cuman pemilik mobil itu dan aku sendiri yang telah memposting ini.

Sambil mikir-mikir membayangkan yang mengendarai mobil tadi itu laki-laki apa perempuan, karena waktu nyalip aku intip tidak kelihatan jelas siapa gerangan yang ada dalam mobil tersebut. Yang jelas menurut pemikiranku, dengan memesan Nomor Cantik untuk pelat mobilnya, pemilik mobil tersebut memiliki jiwa sex yang hebat. (Sok tau rofiq ah)

Yah namanya juga pemikiran orang, jadi setiap orang kan beda-beda pemikirannya. Bagaimana kalau pemikiran anda?



Copyright © arqu3fiq 2008

Wednesday, March 18, 2009

Antara Kerja dan Tanggung Jawab

Hari ini aku benar-benar super capek. Karena hari ini aku keliling kota Surabaya pada jam kantor. Mulai dari kantor di jalan Sumatera melaju ke arah Medaeng jl. Sutoyo mengunakan Taksi beserta 1 kardus buku bahasa Jepang seberat 51 kg. (kenapa capek? Lha wong naik taksi aja.) tunggu dulu...Gimana kronologisnya sampai aku benar-benar KO.

Awalnya aku akan menggunakan mobil si BOZ untuk di gunakan mengantar buku ini ke jasa pengiriman yang terletak di Medaeng. Tapi apa boleh buat OB tidak masuk dan si BOZ buru-buru ada rapat di kantor satunya lagi. Jadi ya aku antar sendiri ke tempatnya menggunakan Taxi.

Sebenarnya setiap mengirim buku aku menggunakan jasa "Herona Expres". "Herona Expres" hanya melayani pulau Jawa, karena jasa ini menggunakan perlintasan kereta api untuk mengirimnya. Tapi berhubung kali ini aku mengirim buku ke Medan Sumatera Utara yang melintasi lautan. Mau tidak mau dan harus mau, aku mengunakan jasa "ELTEHA". Kalau memakai "TIKI" agak sedikit mahal. Ada sih yang lebih murah dari semuanya, yaitu "MANDALA KARGO" yang berada di Juanda. (busyet...Jauhnya...Diriku harus ke Juanda. Nggak dech). Jasa pengiriman barang ELTEHA tidak mau mengambil barang dari klien jadi aku harus keruyukan (keluyuran) untuk mengantarnya sendiri. Sebenarnya ini tugas OB untuk urusan kirim ke luar, nasib sial menimpaku OB tidak masuk karena berhalangan. Akhirnya dirikulah yang harus berangkat sendiri. Huft...Panasnya...Capeknya...

Sampai di "ELTEHA" jl. Sutoyo Medaeng. Buku 1 kardus di keluarkan dari dalam taxi. Sama petugasnya ditimbang dan hasilnya mencapai 51 kg. Kemudian aku menyelesaikan administrasinya dan ternyata uang yang diberikan kantor kurang. Meski uangnya tidak di pakai ongkos taksi masih tetap kurang. Doh gimana ini...Apa yang harus aku lakukan? Uangku sendiri juga tidak cukup untuk menambahi kekuranganya.

Akhirnya aku balik lagi ke kantor. Kali ini tidak naik taxi tapi menggunakan bus kota patas. Masih tetap nyaman dari taxi karena bus kota patas ini juga full AC. Ongkosnya jauh lebih-lebih murah dari pada taxi. Tapi turunnya tidak bisa langsung di depan kantor, bus kota patas ini harus turun di halte "Pandegiling Urip Sumoharjo" lalu aku turun kemudian jalan kaki menyebrangi jembatan penyebrangan, berjalan menuju jalan Sumatera.

Sampai kantor aku atur dulu nafasku. Melaksanakan sholat Dzuhur dan makan siang. Selang beberapa menit kemudian aku siap meluncur kembali ke Medaeng untuk mengurusi kekurangan biaya kirim tadi. Kali ini aku naik motor jadi tidak begitu ribet. Tapi badanku terasa capek sekali.

Mungkin inilah yang dinamakan kerja jadi aku harus mensyukurinya. Apa pun yang terjadi aku tetap bersyukur karena seberat apa pun cobaanya pasti ada hikmahnya. Aku tetap merasa senang dalam mengerjakan apa pun demi menunjukkan keprofesionalanku dalam etos kerja. Aku tidak mau mengecewakan orang lain begitu juga sebaliknya aku juga tidak mau dikecewakan. Sehingga aku bersikap sebaik mungkin dalam menjalankan kerja dan bertanggung Jawab sepenuhnya.

Mungkin sampai disini dulu kawan aku mau istirahat dulu dalam pelukan malam. Malam yang akan membawaku dalam indahnya mimpi. Mimpi yang tak kan bisa ditembus oleh siapa pun. Good night...Have a nice dream. Bye...



Copyright © arqu3fiq 2008

Tuesday, March 17, 2009

Ponari Beraksi Lagi

Papan Nama penunjuk PonariMinggu (15/03/09) Aku sudah berada lagi di kampung halaman tercinta, di Desa Sudimoro Megaluh Jombang. Tiap pulang ke rumah di Desa Sudimoro aku pasti melewati jalanan yang menuju rumah Ponari, secara rumah Ponari masih satu Kecamatan yaitu Kecamatan Megaluh. Tampak pada gambar papan penunjuk ke arah Ponari telah di pasang lagi di tikungan pintu masuk dari jalan "Embong Miring" Denayar Jombang.

Massa yang berobat ke PonariMendengar Ponari buka praktek lagi, berita yang dihantarkan dari mulut ke mulut sangat cepat secepat kiriman SMS. Terbukti tampak pada gambar, massa sudah memadati area pengobatan Ponari dari berbagai kalangan dan status. Dari pejalan kaki, sepeda, motor bahkan mobil. Tampak terlihat pada gambar betapa banyaknya orang yang masih lalu-lalang mencari pengobatan.

Sunday, March 15, 2009

Akhirnya Diriku Sendiri Yang Mengganti

Setelah diriku diambang kehancuran (Perang kali) aku seperti bingung memikirkan pengantian lampu reflektor plus penutup lampu milik motorku tercinta Smash. Aku telepon anak itu tidak di angkat akhirnya aku SMS yang isinya menanyakan jadi apa tidak untuk mengganti lampu reflektor plus penutupnya pada hari ini juga Minggu (15/3/09).

Tapi apa jawabanya? Dia tidak bisa, karena masih belum punya uang. Yaah...Apa mau dikata, aku hanya bisa diam membisu sambil memandangi SMS yang dikirimnya. Aku mau berbuat apa lagi, aku telpon tetap tidak diangkat, aku SMS tetap dengan jawaban yang sama. Ya sudah akhirnya aku pasrah dalam ketidak pastian .

Setelah aku pikir matang-matang dengan akal sehat tentunya. Akhirnya aku berniat untuk pergi ke kota membeli lampu reflektor dan penutupnya. Aku panggil saudara sepupuku untuk kuajak membeli peralatan tersebut karena secara sepupuku ngerti peralatan motor karena dia hobinya memodivikasi motornya sendiri.

Sampai di toko spare part motor. Aku menanyakan peralatan itu dan harganya terjangkau bagi kantongku. Lalu aku ke dealer resminya kemudian aku tanyakan berapa harga yang original. Wow suatu harga yang fantastis setelah aku mengetahui berapa harga lampu reflektor beserta penutupnya. Mendengar harga yang disebutkan tadi dompetku meronta-ronta seakan-akan mau tidak mau mengeluarkan isi dompetnya .

Keputusan tepat (menurutku) jadi membeli lampu reflektor yang imitasi. (biarin imitasi yang penting dah tampil bagus lagi) .

Sudah aku pikirkan matang-matang aku tidak lagi meminta pada anak itu lagi untuk mengganti kerusakan pada motorku. Aku putuskan juga menganti kerusakan motorku dengan biaya sendiri. Aku tidak mau ribet-ribet urusanya. Mengurus kehidupanku saja sudah cukup ribet apalagi di tambah urusan yang lainya . Kini motorku sudah kembali ke bentuk semula. Aku lelah, aku ingin tidur memanjakan tubuhku di sorga mimpi, supaya tubuhku kembali segar karena besok pagi buta aku harus sudah berada di Surabaya untuk memulai kehidupan selanjutnya. Selamat tidur sayank ku. Sampai jumpa besok. Good Night... Nice Dream. Bye...



Copyright © arqu3fiq 2008

Saturday, March 14, 2009

Muridku Vito yang Nakal

Sabtu ini aku kerja seperti biasa, ndak ada yang special pada diriku (ya iya lah, emang apanya yang special pada dirimu?) tapi hari ini aku benar-benar keteteran menangani kantor sendirian. (halah kantor kecil ae loh, santai om)

Tiba dikantor lumayan gag telat jam 8 pas. Kunci aku bawa jadi paling tidak aku datang duluan. Hari ini mbak Aster gag masuk coz presentasi ke SMA Sidoarjo, sedangkan si Mirza sedang di Wisuda di kampusnya UNESA. Jadi hari ini yang masuk cuman Aku, Sudarto Sensei (pengajar), Andika Sensei (pengajar) dan Mas Teguh (OB).

Seperti biasa kalau yang bagian receptionis nggak masuk aku yang menggantikannya. Karena bukan bagianku jadi aku kurang begitu tahu informasi yang aku sampaikan kepada penelepon/penanya setiap ada penelepon/penanya yang menanyakan informasi tentang kursus bahasa Jepang di Kantorku si BOZ. Hehehe...Jadi ya ma'afkanlah aku.

OMG...Ini hari Sabtu waktunya privat Vito jam 10. Jadi mas Teguh aku suruh jaga Receptionis dan Sensei lainya juga sibuk ngajar muridnya masing-masing. Tinggal aku juga ngajar privat si Vito. Vito adalah anak SD kelas 5 chinese. Rambutnya cepak mata sipit (jelas) tubuhnya kecil tidak begitu putih-putih amat, tidak menandakan kalau dia chinese tapi kalau dilihat dari matanya yang sipit dan rambutnya yang jabrik pasti ketahuan kalau anak itu chinese.

Well...Permasalahanya adalah anak ini nakal, hiperactive, suka ingin tahu dan pemalas. Setiap aku ajari pasti teriak-teriak entah apa maunya anak itu. Setiap aku suruh untuk menghafal huruf Jepang pasti jawabnya males. Doh...Aku sampai puzing dibuatnya. Yang paling tidak aku suka ketika aku terangkan dia pasti asik mainan Ponsel bermerek terkenal (yang pasti mahal) itu. Tidak hanya itu kadang sambil minum dan makan. Ditengah-tengah pelajaran ada aja yang diperbuat, duduknya yang ndak karuan posisinya, kadang pinjam Ponselku untuk dibuat main game, doh pokoknya ada aja ulah yang dibuatnya. It's oke...Dia malas-malasan toh yang bayar juga dia eh orang tuanya. Tapi nanti kalau anak ini sampai tidak bisa bahasa Jepang sama sekali bisa-bisa yang kena aku selaku pengajar. Nanti dikiranya aku ndak becus ngajar .

Dengan sabar aku mengajari anak ini meski anak ini ogah-ogahan belajar bahasa Jepang. Selidik punya selidik (kayak detectiv aja) ternyata anak ini ndak suka belajar bahasa Jepang (nah trus koq kursus lho?...) itu atas dasar kemauan orang tuanya, jadi semacam di paksa kursus gitu. (kalau gitu orang tuanya saja yang kursus) Jadi akhirnya si anak malas untuk belajar. Belum lagi tugas dari sokolahannya, kursus piano, kursus matematika, dan segudang kegiatan yang lainya digelutinya, entah itu atas dasar kemauan orang tuanya atau kemauan dari sendiri.

Huft...Ternyata hari Sabtuku cukup melelahkan. Intinya aku hari Sabtu full repot, full capek karena setiap hari Sabtu aku selalu pulang ke Jombang. Pulang ke Desa tercinta untuk melepas kerinduan bersama Orang Tua yang aku cintai dan aku sayangi. Secapek apa pun itu aku pasti pulang meski raga ini tak kuat menahan rasa lelah yang menghinggapi tubuhku yang mungil. Tiba di home sweat home sekitar jam 4 sore. Hari ini aku pulang.



Copyright © arqu3fiq 2008

Diriku Mengalami Kecelakaan Motor

motorku yang rusak

"Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian" itulah bunyi pepatah yang sering kita dengar di telinga kita. Tampaknya pepatah tersebut tidak berlaku bagiku. Yang ada pepatah tersebut berubah menjadi "Bersenang-senang dahulu besakit-sakit kemudian". Ya pepatah tersebut memang pantas buatku, karena kesalahanku sendiri atau takdir yang telah menentukan.

Well...Setelah diriku bersenang-senang di Pantai Pasir Putih kemarin, besok paginya aku mendapatkan Kecelakaan sewaktu pulang dari rumah temanku sekitar pukul 9:00 WIB di jalan Ngandiluwih-Kediri dekat PLN Ngandiluwih.

Motor smash ku yang mulus berwarna silver aku kendarai melaju dari arah Keras-Kediri menuju Kediri Kota dengan kecepatan penuh 150 km/h (penunjuk spedometernya aja sampe 140 km/h, bokis ah si rofiq) itu tidak benar saudara readers yang saya cintai, aku hanya melaju dengan kecepatan 60 km/h. "Sumfah Ane Jujur" aku trauma karena aku pernah mendapatkan kecelakaan yang sangat parah hinga gegar otak dan harus di rawat di Rumah Sakit selama 1 bulan lamanya. Sungguh tidak enak sekali sakit seperti itu. Aku Kapok cukup sekali saja penderitaan yang tidak mengenakkan itu aku alami.

Back to the topic!!! Sampai di Jalan Ngandiluwih tiba-tiba seorang anak SMA hendak nyebrang dengan mengendarai honda matic dengan arah horizontal. Tanpa aku sadari anak itu sudah berada di depanku dan aku tak kuasa menahan rem depan dan belakang.

Akhirnya ciuman maut antara suzuki smash dan honda matic tak terelakkan. "Sreeettt...Gubrak!!! Prak!!!" bunyi benturan yang terjadi. "Aaahhh...!!!" aku teriak keras dan berusaha mengerem sekuat tenaga sambil membanting setir ke ruas kanan, dan akhirnya aku jatuh tersungkur dalam keadaan telungkup. Kaki kananku terjepit porsneleng, tangan kananku masih berpegang teguh pada setir yang akhirnya ngeplek aspal jalanan, kemudian lutut kananku mendarat dengan sempurna di aspalan yang mulus kasar, sehingga lututku lecet dan celana jeans ku robek. Sedangkan anggota tubuh bagian kiri tidak mengalami kontak dengan apa pun. Kecuali tangan kiriku rasanya terkilir karena menahan tubuhku dan bertumpu pada setir kiri. Sampai postingan ini dituruntkan tangan kiriku masih terasa ada yang terkilir meski sudah aku pijit kan di ibu tukang pijit di Desaku sana.

Tersangka yang aku tabrak

Inilah wajah tersangka yang aku tabrak, sengaja gelap tanpa editing sama sekali.


Sedangkan keadaan motorku yang parah adalah bagian depan, terutama lampu dan ban depan langsung pecah karena menukik secara tiba-tiba. Urusan gertak mengertak sewaktu terjadi kecelakaan, adalah hal utama yang dibutuhkan sehingga terjadi kesepakatan motorku di perbaiki sampai pulih kembali. Sedangkan motor dia tidak terjadi kerusakan sama sekali. Sungguh aneh tapi nyata. Padahal jelas-jelas aku yang menabrak motor anak itu dari samping kanan, tapi koq ndak ada yang rusak hanya terjadi goresan-goresan kecil pada body motornya. Yang paling penting adalah kamera SLR ku aman sewaktu jatuh. Untung saja tidak ikut rusak, coba saja kalau ikut rusak pasti aku akan menangis hingga 7 purnama (Lebay...Dah). Lha iya bagaimana mungkin aku bisa membeli kamera itu lagi. Tapi Alhamdulillah semua selamat tanpa ada korban nyawa yang melayang.

Dengan kejadian ini mungkin semua ini ada hikmahnya buat kita bersama (kita?...Elu aja kali fiq) tapi tetap saja aku kalau naik motor melaju dengan kecepatan standart 70km/h dalam jarak 84 km antara Jombang sampai Surabaya yang aku tempuh dalam waktu 2 jam. Itu adalah jarak tempuh yang normal yang aku tempuh tiap aku pulang ke Jombang dalam kurun waktu 8 tahun, dari mulai kuliah di Surabaya sampai sekarang. Sehingga seolah-olah hidupku tua di jalanan, umurku dihabiskan oleh sang waktu yang terus berputar tak kenal lelah. Sang waktu yang terus berputar yang akan membawa anak manusia untuk berpetualang menyusuri lorong waktu yang tak mungkin diketahui oleh umat manusia mana pun. Apa yang akan terjadi pada kehidupan Rofiq selanjutnya? Apakah Rofiq berhasil menemukan jati diri yang sebenarnya? Nasib apa yang akan membawa Rofiq dalam lembah kehidupan yang penuh dengan misterius ini? Nantikan selanjutnya kisah nyata dari kehidupan Rofiq tanpa cerita karangan yang dibuat-buat. Terimakasih readers sekalian yang saya cintai. Aku sayang kalian semua. Semoga hari kalian lebih baik dari aku dan jaga kesehat kalian. Take care... Bye...



Copyright © arqu3fiq 2008

Thursday, March 12, 2009

Pantai Pasir Putih Tulungagung

Setelah hari Sabtu yang sangat melelahkan itu, aku sampai rumah Jombang pukul 22:00 WIB dan langsung tertidur pulas karena dihinggapi rasa capek yang sangat hebat. Tubuhku terasa lunglai. Terkulai tidak berdaya seperti raga tak bertulang. (lebay)

Minggu pagi aku bangun jam 5:00, badanku masih terasa capek sekali. Otot-ototku terasa kaku bila digerakkan. Tapi aku harus pergi untuk melakukan perjalananku lagi. Kemanakah itu?

"Narsisnya mulai keluar..."


Jam 7 setelah selesai mandi dan sarapan aku bergegas berangkat menuju tujuanku. Aku pamitan dan minta ijin kalau nanti malam aku tidak pulang alias nginap di rumah teman.

Akirnya sampai di Kediri kira-kira jam 9. Jalanan terlihat becek ternyata tadi pagi habis hujan deras. Tapi itu tidak menyurutkan niat ku untuk berangkat ke Tulungagung.
Mungkin di sana jalanan juga licin jadi aku harus hati-hati.

Tiba di Pantai Pasir Putih Tulungagung sekitar jam 12 an. Wow...terpampang di depan mata layaknya lukisan laut yang sangat biru, ternyata pantainya sudah di penuhi manusia, tua-muda, cow-cew semua berkumpul tumplek blek jadi satu. Emang bukan panati pribadi sih jadi ya mau-gak mau harus berbagi dengan pengunjung lainnya. Pengen nya sih punya pantai sendiri tapi berapa duit ya beli pantai? (khayal dot com).

Tidak terasa sudah sore dan aku harus meninggalkan pantai yang indah ini. kapan-kapan aku akan mengunjungi kamu lagi, semoga kamu masih seindah seperti sekarang ini.

Dalam perjalan pulang kami melewat kios durian yang sangat menggoda dari mulai perjalanan tadi. Sehingga kami tertarik mampir di salah satu kios durian di pinggir jalan pegunungan yang berlika-liku. Ma'af screen shoot durianya tidak ada dikarenakan kami sama-sama asyik makan durian sehingga tangan kami blepotan oleh daging durian yang berlemak itu. Hmmm...Yummmiii...Enak sekali.

Sampai rumah aku segera membersihkan badan supaya segar sekali karena seharian kami terbakar oleh terik matahari dan sapuan debu-debu jalanan. Owh lelahnya...Tanpa dikomando lagi oleh pikiran, tubuhku seakan ingin merebahkan diri dan mata juga ingin terpejam sampai besok pagi, dengan mimpi yang ada dalam imajinasi ku, aku mengunjungi pantai-pantai indah dan entah apa lagi yang akan terjadi selanjutnya pada diriku.



















Copyright © arqu3fiq 2008