Sampai pada detik ini juga, usiaku genap berusia 26 thn 10 bulan tahun 2008. Dan menurutku itu sudah tidak muda lagi. Karena rata-rata teman seusiaku sudah menjadi kepala rumah tangga dan sudah mempunyai anak, sehingga dia bisa menghidupi keluarga yang dibinanya. Sedangkan aku, untuk membiayai diri sendiri saja tidak bisa apa lagi membiayai Ortu. Mungkin Tuhan berkehendak lain, ke arah mana aku akan di bimbing dan akan dijadikan apa aku kelak. Ya Allah tunjukkanlah Jalan kepada hambamu ini ya Allah.
Meski sang insan sudah berusaha sebisa mugkin, tapi kalau Tuhan berkehendak lain apa mau di kata. Karena jalan kehidupan yang misterius ini hanya Allah yang tahu kearah mana akan dilangkahkan kaki kita ini. Mungkin jalan kita hanya berusaha...berusaha...terus berusaha dan berDo'a...Do'a...terus berDo'a kepada Dia yang telah memberi kebahagiaan dan kesedihan.
Dan kali ini yang telah diberikan kepadaku adalah kesedihan. Apakah aku patut membenci kesedihan yang telah di berikan ataukah aku patut mensyukurinya?. Dengan kesedihan yang diberikan kepadaku aku merasa bahagia sekali aku patut mensyukuri apa pun yang telah di berikan kepadaku. Dengan kesedihan ini aku bisa berintrospeksi diri mengali kesalahan-kesalahan masa lalu untuk di perbaiki. Dengan sikap dan perbuatan aku melukai perasaan seseorang dan dengan sikap dan perbuatan pula aku meminta ma'af kepada para sahabatku yang selama ini aku cintai dan aku sayangi. Semoga para sahabatku memama'afkan sahabatmu yang selama ini kurang ajar kepadamu.
Aku tak kuasa menahan semua penderitaan ini. Ingin aku lari ke puncak gunung dan berteriak sekeras mungkin, biar seisi alam semesta mengetahuinya. Tapi apakah ini sangat berlebihan bagiku, aku tidak perlu membesar-besarkan masalah. Aku hanyalah insan biasa yang sama seperti manusia biasa lainya. Aku hanya perlu belajar menghargai pendapat orang lain dan memanusiakan manusia.
Dengan sedikit rasa percaya diri aku akan memulainya dari sekarang. Berusaha membuat semua orang untuk selalu tersenyum. Dengan Rasa percaya diri, kehormatan, harga diri, sikap yang kita pupuk, itu semua akan dihargai dan dihormati oleh orang-orang yang telah menerima kebaikan dari dalam diri kita.
Go Rofiq you always never give up. Ganbatte!!!. I always with you. (who???)
hi there,
ReplyDeleteWell,I read one of ur comments in someblog and it was stated that you have the pdf format of ayat ayat cinta... could you kindly email me the pdf as I'm trying to find the books in singapore library but most of them are either unreturn or lost...
Thks
Regard
Juliana
Hi Cherry thanks for your comment. Yes i have a Ayat-ayat cinta novel version Pdf just 1 MB. It was send by email from my brother in Qatar. If you want it i'll try to send that to youre email. Would you like send your email addres? Oke nice meet you.
ReplyDeletehey there, thanks for comments..
ReplyDeleteWell, I speak Bahasa Indonesia (lil') and Bahasa Melayu...
Which I can say that I'm half Indonesian oh well my identification card says that I'm Javanese...
My grandparents from my dad side are from Indonesia (Grandpa frm Solo and Grandma from Semarang)and my mom side are mixed (Grandpa Aceh-Dutch & Grandma Sumatra and mixed.
I just love Indo sinetron and songs.... they are great!!!!
For the novel, yes you can mail it to my gmail account (jules9996@gmail.com)
Thanks komen-nya di blog saya ya, hehehe
ReplyDeleteMaaf baru bisa main kesini :-)
To cherry : oke thanx email kmu, ternyata kmu jg bisa bhs. Imdonesia juga. To wira : Ndak pa-pa bli, aku taw bli pasti sibuk skali. Thanx commentnya ya.
ReplyDeletetenang saja Mas Rofiq, "Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat dalam kehidupan ," bukan? So, take it easy dan tetep semnagat!!!! btw, saya udah bales coment ttg ayat2 cinta di www.radenferdy.wordpress.com, mohon maaf jika koment pertama saya tidak berekanan, hehehe. Ana Assyifah. Fiamanillah. Salam.
ReplyDelete