Wednesday, December 29, 2010

エレファント・ジョーク

ノンセンスの定義:ヒナギクにシッボを結びつけて崖からぶらさがっているゾウ。
問: カモメとスズメが仲よく空をとんでいます。おどろいたことに、そのあとからカメがとんでいくではありませんか。カメはどうしてとんでいるのでしょうか。
答: つきあいでとんでいるです。

これはスズメ・ジョークがさかんだった1970年代に日本でつくられたなぞなぞだと思われますが、こういったタイプのナンセンス・ジョークは、アメリカだったら、さしずめエレファント・ジョークとよばれるところでしょう。このなぞんぞでも、カメヲゾウにかえたとしたら、たちまちエレファント・ジョークがひとつできあがります。

ジョークとなぞなぞの区別はつけにくく、エレファント・ジョークというのは、いってみれば、「ナポレオンはなぜ青いズボンつりをしていたか?」「答、ズボンつりをしていないと、ズボンがずりおちてしまうから」といったタイプと同じいじわるなぞなぞなのです。

解答者のまじめな(あたり前の)答を予想してそれをはぐらかし、ああいえばこういうといった意地のわるいなぞかけですが、エレファント・ジョークは従来のなぞなぞをさらにシュールといってもいいほどエスカレータさせた論理の飛躍性と、そのナンセンスの度合をたのしむジョークといってもいいでしょう。
例えばこんな問題です。

Monday, November 29, 2010

Perasaanku

Monday Morning.

Apa yang aku alami akhir-akhir ini membuat aku merasakan seperti dunia sudah berakhir. Kehancuran diriku sudah nampak di depan mata. Apa yang terjadi pada diriku? hingga aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, dan aku belum bisa menemukan jawabannya?

Lama aku tidak menumpahkan segenap jiwa dan ragaku kedalam blog ini, seolah-olah aku hilang di telan bumi. Aku bingung terhadap diriku sendiri. Apa yang aku lakukan merasa semuanya masih belum sempurna. Aku mencoba bersikap profesional tapi tetap saja hasilnya not perfect.

Masalah yang menimpaku bertubi-tubi menyerangku, dari masalah kecil hingga masalah besar. Aku menyikapinya dengan hati-hati dan bijaksana. Tapi semua mengendap dalam otak ku, otakn yang sudah mulai usang di makan waktu. Masalah demi masalah yang menggerogoti tubuhku hingga kurus kerontang.

Okelah mungkin aku akan menemukan jalanku sendiri meski lambat. Aku akan berusaha memperbaiki jalan yang sudah rusak ini. Menuju suatu tempat dimana aku akan hidup bahagia.
Copyright © arqu3fiq 2008-2010

Tuesday, August 10, 2010

Best Of the Best Nike Ardilla

Cover Album Suara Hatiku


Bagi yang lahir di era 80an, kalian pasti tau dan kenal banget dengan penyanyi slow rock yang meninggal gara-gara kecelakaan mobil. Ya dialah Alm. Nike Ardilla artis muda yang sangat cantik dan bertalenta. Saya penggemar berat Alm. Nike Ardilla karena saya sangat suka dengan lagu-lagunya yang sangat bagus.

Untuk mengenang lagu-lagunya Nike Ardilla saya sengaja menyimpan file digitalnya di internet dan saya share untuk di nikmati oleh siapa saja yang ingin bernostalgia bersama lagu Nike Ardilla. Lagu berupa mp3 Nike Ardilla ini setidaknya sudah saya edit sedemikian rupa, sperti bass, tribel dan vokalnya sudah sangat jernih. Sehingga enak di dengar dan memanjakan telinga kita.
Berikut list dari lagu-lagu Best of the Best Nike Ardila.

Monday, August 9, 2010

I Need Your Help

Semilir angin kemarau terasa panas di badanku, aku engan untuk melakukan apa-apa selain bermalas-malasan. Tapi apa yang terjadi jika aku bermalas-malasan jika tidak ada hasilnya, ya...aku tidak akan bisa bertahan hidup dalam memperjuangkan ganasnya hidup ini. Selama ini hidupku di bilang pas-pasan, dan aku mensyukuri dengan karunia yang telah di berikan padaku. Kadang aku mengeluh kenapa nasibku tidak lebih baik dari sekarang, tapi setelah aku mencoba menoleh kebelakang, aku jadi tahu tentang apa arti hidup ini sebenarnya.

Hidup bagiku tidak hanya mempertahankan dari kelaparan saja, tapi hidup juga berguna bagi siapa saja yang ada di sekitar kita, terutama bagi kedua orang tua tercinta. Aku menikmati hidupku yang sendirian. Meski di tempat ramai aku merasa kesepian tanpa teman satu pun. Well...aku tidak sendirian di dunia ini, mungkin kata itu cukup untuk menenangkan perasaanku yang sedang kalut. Semua orang mempunyai masalah yang sangat rumit, begitu juga masalahku, tapi bagiku masalahku tidak serumit masalah orang lain yang sampai harus bunuh diri karena lelah menanggung derita hidup. Whaaat...bunuh diri...tindakan konyol. No Thanks. Aku masih ingin makan pecel enak di belakang Royal Plaza. Ckikikikik....

Well...sejak kejadian itu aku terus berusaha memecahkan masalahku sendiri. Bagaimana aku harus membayar uang ganti rugi setelah kejadian yang aku alami. Meinta bantuan sama orang tua...oh...No! thank you. Bukan bantuan yang saya dapat tapi omelan petuah bijak yang aku terima, karena aku sudah mengalami Accident untuk yang terakhir kalinya. Aku sudah di didik oleh kedua orang tuaku untuk mandiri. Sehingga hal apa pun yang menurutku bisa aku selesaikan sendiri, bisa aku selesaikan sendiri sejak aku masih duduk di bangku SD.

Satu-satunya harapanku adalah my Best friends ku. Sahabat dalam segala suka dan duka, yang bisa membantu sahabatnya dikala membutuhkan bantuan. Entah bantuan finansial atau pun rohani. Tapi di sini aku sangat membutuhkan bantuan finansial demi menyelesaikan masalahku yang satu ini. Sebenarnya aku sangat malu pada sahabatku ini. Tapi apa daya aku dalam keadaan tergencet sebuah batu besar yang sulit untuk bernafas. Apa pun keputusannya aku menghargainya. Bukankah dikatakan "sahabat" adalah saling mengerti dan saling memahami apa yang telah terjadi pada sahabatnya. Aku tidak bisa berbuat banyak, hanya uluran tanganmu yang aku harapkan. Kamu memang sahabat yang selalu bisa di andalkan. Aku tidak bisa melupakan budi baik mu, dengan apa aku harus membalasnya? (tentu saja dengan menganti uang yang telah kau pinjam dudul) itu pasti. Aku pasti membalas budi baik mu suatu saat jika kamu memerlukan bantuan.
Copyright © arqu3fiq 2008-2010

Wednesday, June 16, 2010

Accident By SMS

Memang sudah menjadi sebuah takdir dan itu tidak bisa di rubah oleh siapapun juga. Aku menjadikan ini sebuah pelajaran berharga. Tapi aku menganggap ini sebuah karma. Karma yang pasti datang kepadaku. Karma yang menimpa diriku. Aku merasakan hal itu ketika aku akan medapatkan sebuah ujian dari Tuhan.

Dari segi mana pun aku tetap salah dalam kejadian ini. Tapi aku bersikap tenang seolah-olah ini kecelakaan murni. Awal mulanya aku mendapat SMS dari salah satu temanku. Itu sudah menjadi kebiasaanku kalau medapat SMS atau telpon pasti langsung aku jawab meskipun posisiku berada di atas kendaraan bermotor.

Aku melihat kendaraan bermotor yang ada di depanku masih jauh, kira-kira berjarak 20 meteran. Saat aku membaca SMS dari ponselku sekali-kali aku pandangi depan, masih dalam jarak aman. Sekali lagi aku mencoba untuk membacanya, tiba-tiba mobil pic up yang ada di depanku mengerem mendadak, karena ada mobil di depannya yang sedang belok ke kanan. Di tempat kejadian tersebut ada pertigaan lampu merah.

Kejadian sangat cepat aku tidak bisa mengendalikan motorku, tanpa terkendali motorku menabrak motor yang ada di depanku. Motor yang aku tabrak oleng kehilangan kendali dan akhirnya jatuh tergelincir ke tengah jalan beraspal. Begitu juga dengan diriku aku terjatuh dari atas motorku dan terpeleset ke tengah jalanan juga sambil menggenggam ponsel jadul yang aku mainin saat berkendara tadi. Dalam keadaan terjatuh aku merasakan seperti kejadian empat tahun silam, kecelakaan sampai berakibat gegar otak.

Syukurlah aku hanya mendapatkan luka lecet pada lutut dan mata kaki bagian kiri. Tapi beban materi yang aku tanggung sangat besar. Lumayan menguras separuh gajiku...(hikz...hikz...T_T). Harta masih bisa di cari tapi nyawa mau beli di mana? Aku selamat dalam kecelakaan tersebut sangat bersyukur meski posisiku salah.

Dengan kejadian ini aku di tunjukkan bahwa maut masih mengintaiku bila aku lengah dalam segala hal yang aku lakukan. Meski kadang aku tidak pernah ber SMS dalam berkendara, tapi pikiranku selalu tidak konsentrasi dalam berkendara. Otakku kosong entah apa yang aku pikirkan selama aku mengendarai motor. Jika bahaya sudah mengancam aku langsung tersadar dari lamunanku. Motor yang aku kendarai goyah seakan-akan aku tidak dalam keadaan berkendara.

Entah gejala apa yang terjadi dalam diriku ini. Aku selalu berusaha konsentrasi dalam berkendara. Tapi saat jiwa sudah melayang dalam angan, aku sudah tidak bisa mengendalikan lagi. Semoga aku bisa memperbaiki kesalahan ini. Apakah hidupku hanya untuk memikirkan sesuatu yang tidak jelas dan kurang pasti. Hanya diri kita yang bisa mengendalikan pikiran kita, menuntun diri kita sendiri kearah jalan yang benar. Amien...Ya Robbal Alamien.
Copyright © arqu3fiq 2008-2010

Tuesday, April 13, 2010

Berkunjung ke House of Sampoerna Surabaya

Minggu kemarin 11/4 aku jalan-jalan ke Musium House of Sampoerna.House of Sampoerna terletak di Surabaya, dengan bentuk bangunan megah gaya kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1862 dan sekarang menjadi situs bersejarah yang di lestarikan. Gedung House of Sampoerna sebelumnya digunakan sebagai panti asuhan yang dikelola oleh Belanda,itu dibeli pada tahun 1932 oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna, dengan maksud gedung itu digunakan sebagai pabrik rokok dengan merk Sampoerna yang terbesar dan pertama di Indonesia.

Foto : Gedung utama House of Sampoerna tampak depan


Bangunan ini terdiri dari sebuah auditorium sentral besar, dua bangunan kecil di sisi barat dan timur. Struktur ruangan terbuka di belakang pusat auditorium. Bangunan-bangunan samping dikonversi menjadi seperti tempat tinggal keluarga dan gudang struktur yang paling besar digunakan untuk mengakomodasi fasilitas pengolahan tembakau dan cengkeh, pencampuran pencetakan, tangan-rolling dan kemasan, dan selesai pemrosesan barang.

Foto : Gedung utama tampak dari sebelah barat


Sampai hari ini, Gedung ini masih berfungsi sebagai produksi untuk rokok paling bergengsi di Indonesia, Dji Sam Soe. Di peringatan ulang tahun ke 90 Sampoerna di tahun 2003, kompleks pusat telah susah payah direnovasi dan sekarang terbuka untuk umum.

Foto : Gedung utama tampak dari sebelah Timur


Auditorium sentral asli sekarang menjadi museum dan timur sisi telah berubah menjadi sebuah struktur unik yang berisi sebuah café, kios merchandise dan galeri seni. Bangunan di sisi barat adalah kediaman resmi keluarga tetap.

Foto : Rumah kediaman resmi pendiri house of Sampoerna


House of Sampoerna di buka untuk umum. Bagi siapa saja yang ingin mengunjungi Musium House of Sampoerna tidak di pungut biaya alias gratis. Bila pengunjung lebih dari 25 orang terlebih dahulu mengkonfirmasi ke petugas House of Sampoerna terlebih dahulu agar berjalan dengan lancar.

Foto : Gedung kecil yang berada di sebelah barat kediaman resmi pendiri House of Sampoerna


Sampoerna dibangun dari hasil pondasi tembakau dan cengkeh. Perusahaan ini adalah salah satu bangunan tertua serta pertumbuhan tercepat dari produsen rokok kretek (tembakau dan cengkeh)rokok di Indonesia, juga pasar rokok terbesar ke-5 di dunia.

Foto : Bermacam-macam jenis cengkeh


Foto : Model warung dengan aneka macam rempah-rempah.



Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna adalah rokok kretek pertama yang go publik di perusahaan Bursa Efek Jakarta. Ini telah berhasil melebarkan operasi perusahaan rokok regional serta diversifikasi dalam negeri di daerah distribusi dan transportasi, percetakan dan kemasan serta eceran dan grosir.

Foto : Mesin percetakan kuno yang di buat cetak bungkus rokok.


Museum menawarkan pengalaman yang benar-benar unik bagi pengunjung. Dari cerita tentang keluarga pendiri sampai melihat dari dekat tangan-roll nyata fasilitas produksi dan berakhir dengan pengalaman tak terlupakan melinting sebatang Dji Sam Soe rokok sendiri. Ya, Anda dapat bergabung dengan 3.500 wanita di pabrik ini, tangan-rolling rokok dengan alat tradisional. Mereka melakukannya dengan kecepatan lebih dari 325 batang rokok per jam.

Foto : Hiasan dari kaca berbentuk aquarium kecil.


Foto : Miniatur pesawat dalam lemari kaca.


Museum Shop menawarkan berbagai pilihan hadiah dan Ini termasuk item seperti miniatur rokok tradisional, rolling peralatan, paket cengkeh, buku, t-shirt bergambar dan Polos.

Foto : Keramik yang di simpan rapi dalam lemari.




Foto : Mobil antik yang di pajang di teras samping kediaman resmi.


Setiap tahun House of Sampoerna bangga menjadi beberapa host lokal maupun kelas internasional Mulai dari masyarakat yang sederhana berkumpul serangkaian budaya, pendidikan, rekreasi dan festives hiburan, acara ini memberikan pertunjukan yang unik dan menarik bagi pengunjung.

Untuk info lebih lengkapnya silahkan hubungi :

House of Sampoerna

Taman Sampoerna 6
Surabaya 60163
Indonesia

Tel. +62 31 353-9000
Fax. +62 31 353-9009

E-mail: hos.surabaya@sampoerna.com



Copyright © arqu3fiq 2008-2010

Thursday, April 8, 2010

Liburan ke Bali

Mendengar kantor mengadakan liburan ke Bali, hatiku senang bukan kepalang. Karena terakhir aku ke Bali jaman waktu kuliah dulu, itu pun demi mata kuliah SKI di mana di haruskan ke Bali untuk mengenal Kebudayaan Indonesia.

Berangkat dari kantor jam 6 pm, dengan mengendarai mobil travel jenis Travello. Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan sekaligus menyenangkan. Perjalanan di habiskan semalaman di jalan, sampai di pelabuhan Ketapang jam 1 dini hari. Lalu menyebrang dengan kapal very menuju pelabuhan Gilimanuk Bali, tiba di hotel jam 6 pagi. Wuih....masih bau ketek mau cek in.

Sesampai di hotel kami tidak diperbolehkan cek in karena peraturannya cek in jam 12 siang.
"OMG masak kita harus jadi gelandangan gembel bau iler gini sampe jam 12 siang?"
Tapi untung seminggu sebelum kita berangkat ke Bali, kita sudah konfirmasi kalau tiba di hotel sebelum cek in kita diperbolehkan memakai kamar sementara untuk mandi dan ganti pakaian.


Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Suasana di hotel bersama rekan kantor

Akhirnya selesai sudah bersih-bersih yang numpang di hotel, saatnya cabut untuk pergi sarapan sambil menunggu jam cek in. Kami sepakat pergi ke pantai Kuta untuk mencari sarapan sambil melihat-lihat pemandangan pagi hari.

Menghirup udara segar pagi hari di pantai Kuta


Di Taman Ayun


Copyright © arqu3fiq 2010

Thursday, March 18, 2010

Bali I'm Comming

Tahukah kawan, kalau kita bersabar pasti menuai hasil. Keberuntungan yang bersemayam dalam diriku tak ubahnya musim durian yang siap panen. Janji-janji yang diucapkan dulu kini akan terrealisasi. Liburan bersama orang-orang kantor yang telah dijadwalkan dulu kini terlaksana juga.

Seperti punguk merindukan bulan. Aku menunggu janji yang di ucapkan "nya". Tak lepas dari pendengaranku, pembicraan tentang liburan aku tangkap dengan jernih sampai ke telingaku. Bukan aku saja ternyata yang menyimak ceramah tadi, tapi teman-teman kantor lainnya juga.

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Tahun juga sudah berganti menjadi tahun 2010. Jadi sudah satu tahun Janji itu terabaikan. Memang sih semua pada sibuk, tapi kalau rencana yang hanya di susun dalam mulut saja, hanya berlalu begitu saja tanpa berlabuh menjadi kenyataan. I don't know, what must I do to realize that dream.

Setelah mencari tahu informasi tentang liburan, akhirnya diputuskan untuk liburan ke Bali. Segala perlengkapan sudah disusun matang. Mulai dari laporan keuangan, sampai jumlah anggota yang ikut.

Mendengar kalau liburan ke Bali aku seperti bermimpi, karena sudah lama aku ingin ke Bali dan tahun ini jadi liburan ke bali. "Sungguh memalukan ke Bali cuman satu kali." Emang sich ke Bali dulu cuman PKL di kampusku dulu. Tapi itu semua tidak merasa seperti liburan, justru seperti suatu keharusan yang harus di tempuh sebagai syarat mata kuliah SKI dalam jurusan Sastra Jepang.

Tidak ada kata terlambat bagiku untuk memanjakan hati yang suka jalan-jalan. Bali adalah tempat yang tepat untuk memanjakan mata. Selama liburan kantor aku enjoy menikmatinya. Terlepas beban pikiran yang mencekam di balik tembok kantor. Semoga dilain waktu ada kesempatan lagi untuk berlibur ke Bali. I Miss U....!!!


Copyright © arqu3fiq 2008-2010

Sunday, January 24, 2010

Khayalan itu Muncul Lagi

Sakit yang tak tertahankan seperti di bor oleh mesin pembongkar jalanan beraspal rusak sudah mulai berkurang. Seperti sudah kehabisan tenaga untuk mengebor gigiku yang sudah mulai usur. Berbagai obat telah lulus sensor aku tenggak. Dari yang dosis rendah sampai dosis tinggi lumat di gerus oleh lambungku. Sampai-sampai aku tidak percaya pada apoteker yang mukanya tidak menandakan dia seperti seorang apoteker. Aku gamang menelan obat sakit gigi itu, sehingga aku memastikan dengan menanyakan temanku yang bekerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di Surabaya, apakah benar atau salah obat yang aku minum itu. Tahukah sobat, semua obat sakit gigi itu sama semua mengandung mefenamat acid seperti obat ponstan yang kebanyakan orang beli, sampai obat termahal bernama cataflam, sungguh cantik namanya seampuh khasiatnya.

Khayalanku seminggu yang lalu muncul lagi di benakku. Suara deburan ombak terasa mengusik telingaku. Liukan air laut terpampang jelas dimataku menggoda-goda aku untuk menceburkan diri ke laut. Kakiku serasa menjekakkan di pasirnya yang berkilauan laksana berlian. Sepertinya aku harus menghapus semua khayalan tentang liburan yang sudah membuat aku stres. Hilang... Melayang begitu saja tanpa bekas.

Tepatnya hari minggu. Bayang-bayang itu muncul lagi. Tapi kali ini bukan sesosok pantai yang ada dalam pikiranku. Sobat, apakah ini yang dinamakan penyakit orang yang sudah disibukkan dengan urusan duniawi. Sehingga ingin rasanya terbebas dari deru mesin printer yang terus menelan berlembar-lembar kertas, atau bunyi mesin fax yang membuat aku jantungan karena letaknya persis berada di sampingku. Hasrat yang meletup-letup yang harus disanggupi janji-janjinya. Bayangan itu muncul dalam wujud pegunungan. Pegunungan dengan keindahan air terjun yang sangat indah. Tahukah sobat, kemana aku harus melangkah. Aku tidak harus pergi jauh-jauh untuk memenuhi ambisiku itu, cukup di kota Jombang saja, kota yang sangat kecil ini, di Wonosalam lah sebuah air terjun bertengger megah di gunung anjasmoro di desa pengajaran.

Dalama hitungan jam aku sudah berada di desa Wonosalam. Tanpa menghiraukan sakit gigiku yang baru sembuh aku menjelajah hutan Wonosalam. Melangkahkan kakiku di jalan setapak, berliku, naik, turun bahkan harus memanjat bebatuan yang tidak kecil bentuknya. Tahukah sobat, untuk ke lokasi air terjun itu harus menempuh jalan setapak sejauh 3 Km. Bayangkan itu, medannya tidak semulus yang sobat bayangkan, kadang-kadang jalan setapak itu terputus oleh sungai yang mengalir dari arah air terjun dan aku harus rela nyemplung ke air yang sangat dingin untuk melintasinya. Sungguh, petualangan sebenarnya yang aku cari selama ini.

Tanpa persiapan, tanpa bekal, bahkan tanpa air minum pun. karena semua itu langsung terlintas dibenakku begitu saja. Hari sudah sore, tapi aku juga belum sampai di lokasi air terjun. Aku kelelahan. Sewaktu berpapasan dengan pengunjung yang lainya, aku mencoba bertanya.
"masih jauh ya air terjunya?"
"masih mas, kurang separuh jalan lagi."
Pandangan mataku nanar, tubuhku goyah seakan ingin roboh dari kedua kakiku yang menyangganya. Persendian kakiku seakan mau copot, ingin lepas meloncat dari daging yang membungkus kakiku. Aku mencoba beristirahat sebentar, mencoba menghirup udara segar, udara bersih tanpa pencemaran. Demi air terjun itu aku masih sanggup untuk melangkah sejauh ini. Perasaanku, dulu, terakhir kalinya aku ke sini sewaktu SMA, jarak untuk menuju lokasi air terjun tidak sejauh ini. Ternyata sudah mengalami evolusi yang sangat sempurna dan alami. Karena aku melihat banyak pohon tumbang sampai tergerus habis di makan usia, sehingga menghalangi jalan setapak tersebut. Karena sering dilewati oleh anak muda-mudi yang berjiwa petualang, sehingga terbentuklah jalan setapak baru, yang menurutku tambah lebih jauh saja. Aku memutuskan untuk kembali pulang tanpa hasil, karena hari sudah mulai gelap, siang tergantikan oleh malam, sunyi senyap di hutan yang sangat rimbun. Tanpa penerangan di dalam hutan yang gelap pekat sama saja menyerahkan nyawaku secara cuma-cuma.

Mungkin untuk saat ini aku belum berhasil menakhlukkan rintangan untuk menuju air terjun cantik itu. Suatu saat pasti aku takhlukkan engkau. Kan kupersiapkan segalanya demi engkau. Kini aku sendiri dalam lamunanku. Aku merasakan hawa keberuntungan segera merasukiku. Entah apa itu aku juga masih belum tahu. Tapi aku merasakannya dengan jelas. Semoga itu tampak nyata dan terwujud dengan pasti. Dimensi apa lagi ini yang terjadi dalam diriku. Ini seperti sebuah paradoks bagiku. Benar sobat, aku merasakanya itu. Aku tidak bohong.

Copyright © arqu3fiq 2008-2010

Saturday, January 16, 2010

Perasaan Itu

Liburan kali ini tidak membuatku tergoda untuk pergi ke tempat wisata yang aku impikan. Hatiku galau merintih menahan sakit yang aku derita. Ternyata lagu bang maggy Z kali ini aku tentang. Mending sakit hati dari pada sakit gigi, karena sakit gigi bagiku menyiksa banget. Tengah malam terbangun gara-gara maraung-raung kesakitan. Tidur tidak nyenyak makan pun tak enak, gelisah sepanjang hari.

Ini bermula karena tambalan pada gigiku ada yang bocor. Aku mengetahuinya sejak gejala itu terjadi 3 bulan yang lalu. Aku mencoba bertahan dengan rasa itu. Tapi apa daya aku tidak bisa menghadapi semua itu. Sudahlah lupakan itu semua. Terlalu panjang untuk di uraikan. Seperti menggulung benang kusut yang tidak ketemu ujungnya.

Hari-hari aku lalui di rumah merintih seperti orang pesakitan yang tak kunjung sembuh. Mungkin lebih tepatnya seperti orang sekarat. Aku mengurung diriku di dalam kamar, bagiku seperti dalam surga peraduan yang membuat hatiku nyaman. Aku mencoba membuat kesenangan sendiri dengan online. Aku mencoba bersosialisasi dengan teman-temanku yang sudah sekian lama tidak pernah ketemu. Dengan sedikit obrolan lewat tulisan membuat hatiku senang. Sampai-sampai aku tertidur pulas tanpa meninggalkan bekas. Hanyut terbuai oleh mimpi yang telah membawaku pergi dari dunia nyata. Terbang ke alam bawah sadar yang tak mungkin di masuki tanpa harus melakukan ritual tidur. Sungguh suatu keajaiban yang sangat mustahil. Sulit di nalar oleh akal pikiran manusia.

Pagi-pagi aku terbangun oleh rasa yang membekas. Seperti makhluk alien aku bangun tampak kebingungan. Kubuka mata lebar-lebar mencoba menerka berada dimanakah gerangan. Ternyata aku masih berada dalam kamarku yang sempit dan pengap. Aku duduk sebentar sambil kupegangi kepalaku yang rasanya bagai di hantam godam. Cemut-cemut mata berkunang-kunang penyakit apa lagi yang aku derita? Sungguh tidak aku harapkan penyakit seperti ini singgah di diriku. Akankah aku mengalami siksaan seperti ini sepanjan hidupku setelah kejadian gegar otak beberapa tahun silam.

Aku mencoba jalan-jalan pagi di sekitar rumah. Menghirup udara pagi di pedesaan yang sangat segar. Udara pagi yang belum tercemar oleh gas racun pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik yang keluar dari cerobong asap seperti cerutu rokok raksasa. Sungguh suatu pemandangan yang sangat alami. Bagiku masih tampak sama seperti waktu aku masih kecil dulu. Bau wangi rumput pagi hari yang bercampur embun masih tetap sama tidak ada perubahan aroma rasa. Layaknya sang ahli pencium cengkeh cita rasa tinggi.

Aku tampak melihat sesosok yang aku kenal sedang jongkok mengambili bibit padi. Dia ternyata temanku sewaktu duduk di bangku SD dulu.
"hai..." aku coba menyapa sbg awal pembuka obrolan.
"sedang apa kamu di sini" dia membalas dengan sebuah pertanyaan.
"eh...Anu aku cuman jalan-jalan ingin melihat suasana pagi hari di sawah" jawabku sekenanya. Lalu dia tersenyum saja sambil melanjutkan pekerjaanya.

Melihat kondisi dia aku merasa lebih beruntung ternyata, meski aku tidak seberuntung seperti teman-temanku lainya yang bisa mendapatkan beasiswa sekolah ke Jepang. Setidaknya aku masih bekerja di kantor dengan duduk manis di bawah pancaran suhu AC yang dingin dan menghadap komputer yang biasa aku pake bekerja, online juga tentunya. Sebaliknya dia bekerja sambil jongkok berkotor-kotor campur tanah liat yang lembek dan basah oleh genangan air sawah. Sungguh beban moral yang harus ia tanggung. Aku tidak serta merta mengejek pekerjaan itu karena sejatinya semua sudah digariskan oleh Allah S.W.T yang maha adil dan maha mengetahui. Dan aku juga tidak menyombongkan statusku sekarang karena aku paham benar di atas langit masih ada langit. Aku tidak serta merta menyombongkan posisiku saat ini. Karena semua impianku belum tercapai. Aku masih berpijak pada satu anak tangga sedangkan masih ada ribuan anak tangga yang belum aku naiki. Semoga aku bisa mencapai semua itu.

Aku melangkah untuk pulang karena sang surya sudah mulai membakar kepalaku. Meski pancarannya mengandung pro vitamin D tapi tidak untuk berlama-lama menikmati pancaran itu karena semakin siang bisa-bisa kulit menjadi terbakar. Perutku meronta-ronta, mengaduk-aduk lambungku tanda sudah mulai minta diisi. Aku meninggalkan mereka menjauh dari pandangan. Lamat-lamat dari kejauhan tampak seperti hewan pegerat yang sedang mencari makan. Hatiku ngilu merasakan semua ini. Aku mencoba bertahan untuk tidak menjadi putus asa. Apakah cobaan selanjutnya aku bisa menjalani dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Hanya waktu yang bisa menjawab semua itu.


Copyright © arqu3fiq 2008-2010

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...