1743
Jembatan ini berdiri atas dasar perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Jembatan ini dulu terbuat dari kayu dan mengalami beberapa kali pemugaran hingga sampai yang terakhir berbentuk seperti sekarang ini.
1945
Jembatan yang melewati kali Mas (dahulu bernama Sungai Surabaya) ini menghubungkan Gedung Internationale Crediet en Verening Rotterdam atau dikenal Internatio yang berada di sebelah barat Jembatan dan Kantor Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij yang berada di sebelah Timur.
Di tempat ini juga Brigadir A.W.S Mallaby salah seorang pemimpin angkatan bersenjata Inggris yang telah menguasai Gedung Internationale Crediet en Verening Rotterdam atau Internatio tewas terbunuh di tangan arek-arek Suroboyo.
Fisik dari jembatan merah itu sendiri sudah berubah sekitar tahun 1890an, yang semula dari kayu berwarna merah sekarang diganti menjadi besi dan di cat warna merah. jembatan Merah bukan berarti warna cat dari jebatan itu merah, tapi karena Jembatan itu pernah terjadi pertumpahan darah dalam perang tahun 1945. Sehingga diberi nama Jembatan Merah.
2011
Kini jembatan itu hanya menghubungkan gedung-gedung bersejarah yang sudah berganti nama, seperti Gedung Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij berganti nama menjadi Gedung Bank Mandiri. Jembatan yang menghubungkan jalan rajawali sebelah barat Jembatan dan Jalan Kembang Jepun sebelah timur Jembatan kini sebagai saksi bisu yang mengenang heroik arek-arek Suroboyo dalam melawan tentara sekutu dan NICA-Belanda yang hendak menguasai kembali Surabaya.
jembatan Merah yang menginspirasi Gesang seorang pencipta lagu, sehingga lahirlah lagu berjudul "Jembatan Merah".
Jembatan merah sungguh gagah berpagar gedung Indah
Sepanjang hari yang melintasi, silih berganti...
Mengenang susah hati patah ingat zaman berpisah
Kekasih pergi sehingga kini, belum kembali...
Reff:
Biar Jembatan Merah andainya patah
Akupun bersumpah…
Akan kunanti dia disini bertemu lagi...
Kini jembatan itu tidak segagah namanya, banyak tukang becak bertengger di atas jembatan yang sangat agung itu. Sungguh sangat di sayangkan sekali kalau sampai Jembatan itu tidak terawat. Kita sebagai arek-arek Suroboyo harus melestarikan dan menjaga peninggalan bersejarah tersebut supaya tidak usang di makan waktu.
NB: Foto tempo doeloe dari museum Tugu pahlawan.
Memang jembatan merah itu adalah salah satu ikon bersejarah di kota Surabaya, dari jembatan tersebut lah negara-negara Asia kembali bangkit memperjuangkan supremasi negaranya.
ReplyDeleteTapi sayang, menurut saya... jembatan merah kurang diperhatikan oleh masyarakat. Tidak banyak yang tahu mengenai sejarah besar yang pernah terjadi di jembatan tersebut. Berbeda dengan peristiwa perobekan bendera belanda hotel Yamato/ Majapahit.
nico : Betul bro, tapi kita harus tetap menjaga dan melestarikannya.
ReplyDeletekeren mas.. di repost ke web TPC dong :D
ReplyDeletesibair : Thanks kawan, tidak apa² kah di post di TPC?
ReplyDeleteiia tuu kang gag segagah namanya... terlihat rapuh bahkan :( apa mirip duang?!?! :p
ReplyDeleteBelajar Photoshop : Iya kawan, harus di rawat baik² jembatan bersejarah itu.
ReplyDeletemakasii undangannya kang... link akangnya juga uda tertancep kang di tempat saiia :) monggo dicek di www.psholic.com/2011/01/care-to-exchange-links.html dengan anchor My Life Story kang :)
ReplyDeleteaduh mas, lagi asik baca sambil menikmati gambar2 tempo dulunya .. lha sampe kebawah kok jadi banyak tukang becak?
ReplyDeleteweits, kamu di surabaya to?.. looh saya juga tinggal di surabaya looh..
ReplyDeletejempatan merah.. hemm, iya kalo liat sejarahnya emang banyak kejadian disini.
dan sekarang, yang terkenal nggak cuman jembatan merahnya.. tapi JMP = Jembatan Merah Plaza. Pusat perbelanjaan deket-deket situ. murah-murah loo..
*ketauan, om-om doyan belanja
Belajar Photoshop : Iya kawan terima kasih link-nya.
ReplyDeleteFp : Iya kawan foto tempo dulunya keren, sekarang kumuh tempatnya.
Gaphe : Iya kawan saya Surabaya.
isi perjanjian pakubuwono dengan VOC nya apa ya?
ReplyDeletewah keren foto2 jadulnya.... :)
ReplyDeletesoewoeng : Wah...kalau isi perjanjiannya saya ndak tahu kang, dulu saya ndak datang pas ucap perjanjiannya.
ReplyDeletesuryowidiyanto : Iya keren saya sendiri juga kagum.