Thursday, June 7, 2012

Benkyökai yang Gagal

K
alau ngomongin kata "males" pasti tidak akan ada habisnya. "Males" itu virus yang tidak mematikan tapi sangat berbahaya. Kalau sudah terserang "males" aku jadi ogah ngapa-ngapain. Bawaanya tidur-tiduran mulu berandai-andai dalam khayalan. Atau maen game sampai capek. Sungguh waktuku terbuang sia-sia.



Andhika Sensei sedang menjelaskan jawaban




Sudah satu bulan lebih acara benkyökai sudah tidak berjalan lagi sejak kedatangan Andhika Sensei dari Jepang. Awalnya aku senang sekali dibentuk benkyökai karena aku jadi giat belajar. Benkyökai adalah kelompok belajar bersama. Intinya belajar kalau ada temannya jadi menyenangkan. Kalau belajar sendiri rasanya tidak bersemangat, baru ngerjakan beberapa soal, trus nemu huruf kanji yang sulit jadi males mencarinya sehingga tamatlah sudah acara belajar sendiri.

Benkyökai terbentuk dari teman-teman kantor sendiri yang ingin mencapai JLPT N2 tahun lalu yang gagal. Dan aku sendiri supaya tidak kalah telak lagi. Anggota itu terdiri dari aku sendiri, Irma, Arghi, dan Andhika Sensei. Alasan kami memilih Andhika Sensei adalah karena dia baru saja pulang dari Jepang sebagai guru bahasa Jepang tingkat SLTA yang terpilih dan di kirim ke Jepang. Sehingga kami mempercayakan kemampuan Andhika Sensei sebagai Sensei dalam acara Benkyökai ini. Meskipun Andhika Sensei sendiri belum lulus JLPT N2 tapi kita semua tetap berharap Andhika Sensei sebagai tutor dalam Benkyökai selain itu kita juga sama-sama belajar dan saling membantu memecahkan soal bila ada salah satu diantara kita yang salah dalam mengerjakan soal.



Suasana Benkyökai



Awal yang bagus untuk meraih kesuksesan. Benkyökai berjalan sempurna. Tapi baru berjalan dua kali, benkyökai tumbang, dengan alasan jadwal kress dengan kesibukan masing-masing. Akhirnya mau tidak mau harus belajar sendiri-sendiri. Semangat empat lima surut sudah. Apa boleh buat, semua pada sibuk sendiri-sendiri. Termasuk aku yang disbukkan dengan sirkulasi buku Minna no Nihongo terlebih bulan ini ada inspeksi mendadak dari 3A Network Jepang.

Sekarang letak permasalahannya ada padaku. Aku disibukkan dengan kerjaan kantor, sedangkan niat untuk belajar luntur sudah. Aku hanya bisa memandangi buku N2 yang terdiri dari Grammar, Listening comprehension, dan Kanji itu di meja kerjaku. Sesekali aku buka halamannya, tetap tidak ada semangat untuk mengerjakannya. Gimana mau lulus N2 kalau belajarnya kayak gini. Ya sudah lah pasrah. Nah itu loh jeleknya saya, selalu pesimis dan menyatakan kalah sebelum berperang. Mungkin ya...inilah latar belakang yang membuatku tidak maju-maju.

Alasan yang sangat mendasar aku tidak pernah ikut ujian JLPT N2 itu dikarenakan aku terlibat sebagai pengawas ujian tersebut. Nah loh...Dilema jadinya, diantara dapat honor sebagai pengawas dan tidak bisa mengikuti ujian JLPT N2. Sekarang tinggal memilih, pilih uang atau lulus? Aku Dilema.

Penampakan Buku N2


Sejak 3 tahun berturut-turut aku ditugaskan sebagai pengawas ujian JLPT di UNESA Surabaya. Sehingga aku tidak ada kesempatan untuk mengikuti ujian. Sebenarnya bisa aku menolak tawaran sebagai pengawas ujian JLPT, berhubung aku belum siap dan tidak mempunyai bekal ujian, jadi aku terima saja tawaran tersebut. Mau di isi apa lembar jawabanku nanti kalau tidak mempunyai bekal sama sekali. Yang ada aku bakal jadi kambing congek hanya memandangi soal-soal yang bertuliskan huruf kanji semua. Oh...No!

Tahun ini aku juga dihadapkan pilihan. Pilih jadi pengawas lagi atau jadi peserta ujian. Sampai-sampai teman kantorku bilang "lha kamu ingin lulus apa tidak?" kata-kata yang dilontarkan sedikit tapi langsung mengena, membuatku down seketika. Aku tertunduk lesu duduk dimeja kerjaku memandangi buku N2 yang terjajar rapi.

Aduh...aku bingung. Bagaimana aku harus menyikapinya. Kalau pun mau berusaha pasti bisa. Ya itulah aku, sifat alamiah yang diturunkan padaku selalu tidak punya rasa percaya diri. Kalau insting berkata failed pasti akhirnya jadi down dan tidak bergairah untuk meneruskan apa yang sudah aku kerjakan tadi. Sehingga putus di tengah jalan. Dan akhirnya yang rugi tetap aku sendiri. Bagaimana caranya aku menyiasatinya? Oke akan aku coba dan berusaha semaksimal mungkin.

頑張りましょ。日本へ行きたい。


29 comments:

  1. hehe kress dengan kesibukan masing masing adalah cirikhas kegagalan asli orang indonesia, hehehe nice share

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hem...memang sih tidak bisa dipungkiri, kalau semua sibuk pasti ada hal lain yang tertunda.

      Delete
  2. Replies
    1. Dulu sudah saya jelaskan di postingan tentang JLPT.

      JLPT (Japanese Language Proficiency Test)
      N1=High Level - N5=Lowest Level

      Delete
  3. Bner gan, virus males hrs diremove dari otak kita. :D

    ReplyDelete
  4. jadi ikut miring miring liatin gambarnya.
    miring dikit baca post lagi hwuakakaka :P

    ReplyDelete
  5. Ganbatte Rofiq San!
    Jadi pengawas JLTP yang bulan Juli? kan masih ada di bulan desember... :D
    jadi bisa ikut.
    begitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan bukan Juli, tapi setiap bulan Desember. Karena di wilayah Jawa Timur masih di berlakukan sekali ujian yang tahap 2 di bulan Desember.

      Delete
  6. lagi nulis sandi ya di papan..?

    *maklum oon yang masalah ginian.. :P
    seumur2 saya belum pernah belajar bahasa jepang..

    ReplyDelete
  7. wah.. postingnya bisa samaan ya..?! sama2 males.. kebetulan banget nih.. berarti masih banyak temen... hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah...Hahahaha...ada temannya malas. Ada-ada aja sob.

      Delete
  8. huahaha... aku tiba2 jd inget nasib kursus bahasa prancis aku yg terhenti krn "males".
    taun dpn aku rencana ke Jepang.. ikut yuuuuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengen ikut...tapi uang saku nya kurang. T_T

      Delete
  9. kalo suka jepang" gini, suka JKT48 gak?
    *lah?*

    hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. JKT48 gak begitu suka, tapi kalau AKB48 suka banget lebih HOT dan berani dari JKT48.

      Delete
  10. SENSEI japan language...
    :)

    aq lebih suka cewek jepang daripada tuisan jepang....
    :P
    (ups sorry).....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti suka Miyabi dong. Hahahahaha...

      Delete
  11. oya,kdang kita jg butuh malas untuk bermalas-malasan....
    :)

    ReplyDelete
  12. malas memang penyakit yg harus diobati nih..

    ReplyDelete
  13. Wah jadi pngen ke Jepang tapi gk ngerti bhasanya.. huehue

    ReplyDelete
  14. hahahha ... sama mas, malasyndrome emang susah dibasmi..
    eya mas kalo sempet ikutan GA saya ya :D

    ReplyDelete
  15. Fokus satu bidang saja mas, biar lebih enteng hidupnya...

    ReplyDelete
  16. aku punya CD terapi musik Mental Blocking. klo mau bisa ngopy punyaku.

    ReplyDelete