S
ejak kalah telak dalam peperangan yang kesekian kalinya, aku lebih banyak diam merenungi nasib yang sudah di takdirkan. Bukan berarti aku menyerah begitu saja tapi aku lebih memilih diam dan menerima takdir yang sudah di berikan kepadaku. Takdir itu adalah sampai hari ini aku masih bekerja di kantor kursus bahasa jepang, yang telah membuat aku hidup sampai sekarang tanpa kekurangan apa pun dengan gaji standart UMR kota Surabaya.Seperti biasa aku masuk kantor telat setengah jam dari jam masuk kantor yang telah ditentukan jam delapan. Aku masih tetap bersyukur masih bisa bekerja seperti biasanya tapi faktanya aku tidak bersemangat untuk bekerja. Seperti komputer yang sudah terprogram aku mengerjakan pekerjaan yang monoton. Dimana semua yang aku kerjakan sudah terprogram dalam memory digital.
Aku duduk lesu di kursi kantor beroda empat. Sandaran punggung kursi bunyinya berdecit ketika aku merebahkan punggungku. Decitan suaranya seperti sedang mewakili terikan hatiku yang sedang pilu. Setiap pergerakan punggungku ke kiri atau ke kanan bunyi itu semakin kencang. Dulu aku pernah mencoba untuk melumasi sandaran kursi itu dengan minyak pelumas tapi sepertinya bukan di situ letak bunyi yang dihasilkan. Entah dari persendian mana pada kursi itu yang salah.
Lama aku terdiam di kursi itu, tanpa kata dan gerakan. Tubuh yang bersandar di kursi dengan kepala menegadah keatas. Mataku menerawang kosong ke sudut atap ruangan dalam kantor. Otakku seperti men-scanning masa laluku dengan alasan kenapa aku tidak bisa mengapai cita-citaku. Aku seperti meratapi kegagalan di masa laluku.
Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Tinggal sekarang apakah aku bisa melalui cobaan yang akan menimpaku kapan pun yang Ia kehendaki. Roda yang menggelinding bergantian kadang di atas kadang di bawah. Seperti itulah perumpamaan dalam kehidupan, kadang jatuh miskin kadang mendadak kaya. Tapi aku bagai roda yang tidak di gerakkan sama sekali sehingga posisiku selalu ada di bawah, mungkin seperti itulah perumpamaan untuk aku.
Dalam keadaan seperti ini aku sungguh kebingungan untuk mencari file-file yang berserakan, entah loncat kemana file-file tersebut. Kalut mencari dimana letak file tersebut dalam folder apa. Kalau file yang aku kerjakan sendiri pasti tersimpan dengan rapi, tapi file kiriman ini yang kemarin aku asala-asalan meletakkan dengan alasan besok saja aku bereskan. Akhirnya sekarang kebingungan mencarinya. Menelusuri jejaknya satu persatu di komputer kantor yang usang dan berdebu ini.
Setelah sekian lama merenung, aku sangat sadar dan sesadar-sadarnya kalau aku sungguh beruntung masih bekerja di bidang bahasa Jepang yang aku geluti selama empat tahun ini. Aku begitu bodoh kenapa aku tidak bangga dengan diriku sendiri. Aku bangga masih mempunyai keahlian yang bisa merubah kehidupannku menjadi lebih baik. Aku tidak harus gagal setelah kalah telak dalam peperangan. Aku masih bisa belajar lagi untuk mengejar kekalahan itu. Hanya waktu yang akan menjawab itu semua.
Aku bangga bisa bekerja di tempat kursus yang kecil ini. Aku bisa bebas berekspresi semauku. Begitu juga dengan job des ku yang bebas dan amburadul. Meski bebas kadang bisa membuatku jenuh dengan rutinitas dalam kantor itu-itu saja. Tidak ada aturan ketat yang akan membelitku. Dimana semua aturan yang pernah aku ketahu kalau di perusahaan Jepang mempunyai aturan yang sangat ketat. Meski kantor tempat bernaungku juga mempunyai aturan tapi itu tidak memberatkan bagiku. Aku masih bisa bertahan dan yakin mampu bisa melakukannya. Untung bosku sangat sabar dan penyayang. Beliau adalah orang Tasik, aku kagum dengan Beliau. Apakah orang Tasik sabar-sabar dan penyayang? Sungguh sifat setiap insan pastilah berbeda-beda.
Bagaimana tidak, meski dengan aturan yang ada aku masih bisa santai ketika jam kerja. Hal gila yang pernah aku lakukan selama jam kerja. Aku masih meringis kalau mengingatnya. Kalau sudah begitu aku kembalikan lagi ke diriku sendiri. kalau ingin sukses kenapa tidak giat dalam bekerja. Perasaan seperti itu selalu tertanam pada diri sendiri, tapi untuk menjalankannya rasanya sulit sekali. Memang sudah bawaan dari orok, kalau aku memang di ciptakan demikian.
Alih-alih dengan seribu satu alasan aku menjalankan kehidupan ini tanpa ada lika-liku. Tampak lurus dan datar jalanan yang aku lalui. Sehingga bisa aku simpulkan sendiri, kenapa aku tidak keterima dalam setiap session perang karir. Ini semua ada hikmahnya, aku bisa mengambil hikmah tersebut. Aku harus jadi pahlawan dalam keluargaku, meski menjadi pahlawan kesiangan aku tetap menjadi manusia yang masih mempunyai ambisi dan sejuta impian dalam setiap sel pembulh darahku.
Why I always say
इशक़ नहीं आसान सनम
(Ishq nahin aasaan sanam)
*Only I knew what it meant.
yang berdecit beneran dari kursi ato tulang kamu, mas? hehehe, piss..
ReplyDeleteoia, mau jawab arti "K&D".. Kalo dibaca dalam bahasa Inggris itu kebacanya kan "Keiandi".. Naa, kalo bacanya cepet kan jadinya "Kendi"..
Itu adalah nama penulis dari serial "K&D Learns Storytelling" alias "Kendi Learns Storytelling".. gampang dimengerti?
"Kei and Di", lalu dibaca dengan tempo cepat jadi seperti berbunyi "Kendi"..
Deletetesting reply..
Delete*maaf ngganggu
Heeaahh...
DeleteHahhhaa sama aja bang, aku juga bingung nih abis tamat SMK ini kemana mau kerja masih males kerja binun 1000 binun :D
ReplyDeletesemua adil dalam hidup dan cinta... Allah tak suka hambanya yg suka mengeluh, krn itu tanda hambanya tak ikhlas
ReplyDelete*Inafis Card
setahu aku sih ga wajib, tapi kalau mau bikin sim, kedepannya butuh inafis card
nulis url video/gambar di komen vinaluv musti lengkap mas
Deletecontoh:
http://www.youtube.com/watch?v=M6rooAD5Wt4&feature=g-crec-u&context=G2665b49RCGXQYbcTJ33aaJAn8s9SdWMJ01GLD7jN6w0ZYyaoMDe4
walah. tidak ada takdir yang buruk. yang ada hanya kita tidak tahu cara bersyukur...
ReplyDeletenafsu selalu membawa nyanyian makian penyesalan. karena dia sangat tahu Tuhan membiarkan nasib hambanya dari apa yang dikerjakan tangannya
makanya dia selalu membujuk supaya manusia putus asa dan menyalahkan takdir. hehehehe
Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing yang tentunya berbeda-beda.
ReplyDeleteBersyukur dan berkarya dengan apa yang kita miliki untuk bisa bermanfaat untuk orang banyak adalah hal yang harus dilakukan sahabat.
Terima kasih telah berbagi artikelnya ini
apa pun artinya...
ReplyDeletetetep semangat saja mas..
tantangan dalam hidup kadang perlu kita sendiri yg menciptakan...
:)
di dunia ini gak ada yang sempurna kang sabar
ReplyDeleteAll the best yaaaa... ayo jangan terlalu lama kecewanya.... pasti akan ada kesempatan lain lagi...lebih baik bersiap2x sejak sekarang sebelum kesempatan itu datang....
ReplyDeletebener tuh, Dalam kejadian apapun, masalah apapun pasti ada hikmahnya :D
ReplyDeletettp semangat bang!
ReplyDelete*hanya bisa nyemangatin*
^^
masih bisa, pasti bisa. insallah bisa.
ReplyDeleteada yang bisa gw bantu bro?
*serius
Semangat kak, jangan biarin kejenuhan itu mendomiansi terus menerus. Besyukur aja sama posisi yang sekarang, Insya Allah itu yg terbaik :)
ReplyDeletetetep semangat mas...bekerjalah untuk hidup, bukan untuk uang #sokBijak
ReplyDeleteTapi hidup butuh uang kan. Hahahaha...
DeleteSegala sesuatu kalo kita ikhlas menjalaninya emang selalu ada hikmah yg bisa diambil. Mantap nih postingan inspiratif.. :)
ReplyDeletehmmm....
Deletejd kalo ikhlas bisa ngambil apa saja ya...
:P
wah dari cerita ini jadi 'nabok', kita musti bersyukur paling ga kita lebih beruntung dari pada orang lain.
ReplyDeleteKOWAWAAA !
ReplyDeleteYang penting bukan tempat kita kerja besar atau kecil, tapi kelapangan hati menerima dan mensyukuri apa yang ada. :D
sabar kangmas *pukpukpuk*
ReplyDeleteMenurut saya pemegang Noryoku Shiken level 3 sudah cukup mumpuni, so jangan berkecil hati yah. Saya sendiri dari dulu pengen nyoba level 4 tapi gak berani berani hahahah. Sudah yakin ga lulus soalnya :p
ReplyDeleteYang semangat mas.. apapun yg kita alami & lakukan semua pasti bermanfaat kelak :)
ReplyDeleteAmbisi dan impiannya yang harus dikejar dan juga diraih sahabat....
ReplyDeletemasa iya orang Tasik sabar2 ya
ReplyDeletekok mbak scb tau kalo mas arque orang tasik...?/
Delete:P
salut sama pemikiranmu bro ;)
ReplyDelete