Friday, December 16, 2011

Desember Kelabu

Desember yang terbayang di pikiranku adalah akhir tahun penuh dengan senang-senang, suka cita, gembira riang, atau liburan ke antah berantah. Oh...no...ternyata itu hanya bayaganku saja dan itu tidak mungkin bisa terrealisasikan. Kenyataanya aku masih meringkuk di kursi pesakitan mengerjakan dead line yang di uber-uber sang kala. Aku seperti kucing yang terbakar ekornya, kesana kemari menyelamatkan diri dari kebakaran. Jiwaku lelah merasakan getirnya kehidupan monoton yang terjadi setiap harinya, hanya kejadian yang sama, hanya itu-itu saja yang tersajikan.

Semakin aku paksakan semakin sakit yang aku rasakan, tapi semua harus di jalani demi tujuan dan ambisi. Apakah ini sisa pesakitan lima tahun silam? ah...itu tidak mungkin, aku merasa itu sudah sembuh total. Yang kurasakan sama persis tepat berada di bekas luka itu. Aku biarkan saja, aku jalani hidup ini seiring sang kala berputar pada porosnya. Tapi yang terjadi malah sakitku menjadi-jadi, meraung-raung menahan pesakitan ini. Apa boleh buat sehari delapan jam mata menghadap benda yang menhasilkan pancaran sinar elektron yang sangat berbahaya bagi mata. Sehingga memicu terjadinya sakit kepala yang hebat, perang syaraf dimulai.

Entah... Apakah Desember ini bisa membuatku bahagia. Sampai sekarang aku juga belum merencanakannya. Aku membiarkan begitu saja waktu terbuang percumah. Aku mencoba beradaptasi dengan alam sekitar menyatukan segala pikiran yang tersesat. Hanya ada jiwa ku yang tenggelam bersama mimpi-mimpi yang tak pasti. Saat raga tak bersama jiwa terombang-ambing tanpa arah tujuan yang tak pasti. Serpihan-serpihan mimpi yang berantakan akankah terkumpul kembali supaya menjadi mimpi yang pasti.

Sisa waktu yang semakin menipis tidak bisa aku tebus dengan apa pun. Nyawaku serasa terenggut bila menyaksikan sang surya tenggelam di ufuk barat. Usia senja membuatku sudah tidak bergairah lagi menjalankan peran yang sudah ditetapkan oleh sang sutradara. Hanya perasaan takhluk yang ada, tunduk dengan segala peraturan yang telah di gariskan sejak lahir. Semua memori yang tertanam di pikiranku selama ini semoga tidak musnah dimakan senja. Kenangan indah yang tersimpan rapi tidak bisa diulang kembali. Hanya bisa dikenang sampai akhir hayat. Semoga aku bisa mewujudkan bulan Desember ini.



Copyright © arqu3fiq 2011

4 comments:

  1. jalani saja hidup ini, mengalirlah apa adanya, niscahya hidupmu akan menjadi ringan - salam

    ReplyDelete
  2. apapun yg terjadi tetaplah semangat mas....
    :)

    ReplyDelete
  3. dolan dolan nuh mas.. keluar kota, ben pikiran fresh..

    ReplyDelete
  4. Wah sepertinya koq senasib yah..., but kalau ditinjau lebih dalam n lebih dalam lagi ternyata banyak sekali yang harus kita syukuri....

    ReplyDelete