Tuesday, October 18, 2011

Ikan Koi ku Mati

Dari kecil semenjak duduk di bangku sekolahan TK alias Taman Kanak-Kanak yang masih unyu-unyu bangetpipi memerah (sekarang keriput banget), gemesin bangetmengedipkan mata (sekarang muak kalau melihat), selalu pengen menciumcium kalao ketemu (sekarang pengen nonjok kalau ketemu) duh pokoknya bahagia banget mengenang jaman TK yang masih Unyu-Unyu tanpa mikirin beban hidup yang harus dijalanijatuh cinta. Biasanya pak penjual ikan mas berjualan ikan mas di depan halaman sekolahan TK. Udah gitu pasti beli ikan mas dua atau tiga ekor. Yang pasti tidak mau kalau beli seekor karena kasihan kalau tidak ada temannya. Dulu belum mengenal ikan koi jadi ya ikan mas yang ada.

Ketika duduk dibangku SD pun juga begitu, ketika jam istirahat melihat ada pak penjual ikan berjualan langsung menyerbu jualannya untuk membeli ikan mas. Karena jarak rumah dengan sekolahan SD dekat jadi ikannya langsung saya bawa pulang supaya tidak dimarahin bapak/ibu guru, masak belajar bawa ikan mas di kelas.


Dua minggu sebelumnya aku membeli ikan koi di Pasar Ikan di daerah Gunung Sari, Surabaya dekat dengan jembatan rolak yang menghubungkan Gunung Sari dengan Ketintang. Di situ ikannya banyak pilihannya, jadi tidak bingung mau pilih ikan jenis apa dan motif sisiknya seperti apa semua ada di situ. Tapi harganya mahal jelas sekali karena ikan koi, apa lagi ikan koi slayer. Pilihan jatuh pada koi putih polos atau biasa dikenal dengan sebutan Hikari. Karena hendak di bawa pulang menempuh perjalanan kurang lebih dua jam jadi bungkus ikan koi di semprot oksigen melalu tabung oksigen.

Sampai di rumah tidak langsung aku masukkan ke dalam kolam, kata penjualnya biarkan saja didalam bungkusnya kurang lebih satu jam biar beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Tapi aku tidak tega membiarkan didalam bungkus selama itu, aku tidak melepaskan dikolam tempatnya tapi aku lepaskan di tabung plastik kemudian blower oksigen mengalir sampai pagi, baru aku lepaskan ke kolam tempatnya. Sungguh begitu perhatian dan sayangnya merawat koi yang sangat aku sukai itu.

Tapi malangnya ketika pulang kemarin, aku menemukan koi ku sudah tidak bernyawa lagi,sedih koi ku mati semua yang tersisa hanyalah ikan mas biasa yang menghiasi kolam berhiaskan tumbuhan teratai merah. Biasanya setiap minggu pulang tapi sudah dua minggu tidak pulang, seperti ada kontak batin antara ikan koi yang aku pelihara dengan kasih sayang, menyuruh ku supaya cepat pulang. Sungguh sangat sedih sekali melihat hewan peliharaan kesayangan mati begitu saja. Menurut dugaan ku koi mati mungkin gara-gara PH air tidak seimbang, karena koi butuh perlakuan yang sangat adil dan halus. Kalau masalah makanan sudah aku serahkan sama orang rumah untuk ngasih makan pada ikan koi tiap hari. Jadi tidak mungkin mati gara-gara kelaparan. Ya sudahlah...mungkin aku tidak membeli koi lagi sebelum aku siap merawatan koi sendiri dengan penuh perhatian setiap hari. Siap disibukkan dengan kegiatan hoby bukan karena disibukkan dengan pekerjaan, sehingga nasib ikan koi peliharaan terawat dengan baik.


Copyright © arqu3fiq 2011

21 comments:

  1. turut berduka sob atas kepergian selama2nya buat si koi,, heheh,, beli lagi geh sob,,

    ReplyDelete
  2. Rian, merawat koi itu mudah-2 susah, tapi intinya dia sangat tergantung pada PH air nya yang sesuai habitatnya, kalo ga salah aku pernah baca dari sononya, terus permukaan kolam itu juga musti smooth artinya jangan dibuat dari semen doank, agar mendekati habitatnya semen adalah sebagai dasar nya dan permukaannya adalah dari batu alam, terus kalo di gunung sari itu mahal, mending beli jangan disitu

    ReplyDelete
  3. itu belum seberapa kayaknya ya? ikan mas, lele dan mujairku (yg semua masih usia balita) mati massal di kolam ikan..ga tau kenapa? kayaknya keracunan kali ya?

    ReplyDelete
  4. innalillaah, semoga diterima disisNya yaa :(

    ReplyDelete
  5. Wah koq berduka cita sih...buat ikan aja loh bukan manusia.

    @Obrolan Blogger : Buat Rian yang koment diatas? nama saya bukan Rian kang. Beli dimana kang yg murah? tapi di gunung sari bagus-bagus.

    Iya mungkin pengaruh PH air gak seimbang.

    @JASMINE : Wah kasihan mbak, koq bisa sampe keracunan gitu.

    ReplyDelete
  6. ikan mati mestinya seneng dong, kan bisa makan lauk ikan... :P

    ReplyDelete
  7. hehehe pecandu ikon koi juga rupanya.. itu mungkin kurang oksigenn sob. karena biasanya koi ini termasuk ikan bandel.. ane ada bebera dikolam samping rumah yang kadang lupa ngasih makan sampai 2 hari juga ga papa. hehehe

    nice post. happy blogging

    ReplyDelete
  8. Aduh sayang ya bisa sampe mati gitu, coba lain kali kamu ikuti saran abang penjualnya.
    Mudah mudahan ikannya bisa hidup sampai lama.

    Thank ya, sudah berkunjung ke Jejak lalu.

    Salam.. .

    ReplyDelete
  9. kasihan sabar yah mas,love,peace and gaul.

    ReplyDelete
  10. turut berduka cita...
    beli yg baru ajah...
    aku follow ya?

    ReplyDelete
  11. ehm...biasanya orang yang hobby memelihara ikan, biasanya orangnya telaten. Karena kalo lali sedikit akibatnya fatal seperti diatas...hehe. Nice post and happy blogging Sob

    ReplyDelete
  12. turut berduka cita sob, moga arwahnya tenang di alam sana. heehe

    ReplyDelete
  13. memang bisa menyenangkan punya ikan, saat memberi makan ikan, saat itu rasanya hidup banget, sama seperti menyiram tanaman bunga....

    ReplyDelete
  14. Sama dulu punya pengalaman ikan hias peliharaannya mati sedih juga waktu itu
    Follow sini sob

    ReplyDelete
  15. KJunjungan silaturahmi sore hari sahabat di sini..terima kasih telah berbagi cerita di atas

    ReplyDelete
  16. menurutku hebat banget orang yang bisa piara ikan sampe besar... soalnya tiap mau miara ikan malah mati terus ikanku

    ReplyDelete
  17. paling ikan koi nya bunuh diri gara2 ngerasa ga diperhatiin lagi sama tuan nya hihihiii.... *nyelem

    ReplyDelete