Hari ini aku benar-benar super capek. Karena hari ini aku keliling kota Surabaya pada jam kantor. Mulai dari kantor di jalan Sumatera melaju ke arah Medaeng jl. Sutoyo mengunakan Taksi beserta 1 kardus buku bahasa Jepang seberat 51 kg. (kenapa capek? Lha wong naik taksi aja.) tunggu dulu...Gimana kronologisnya sampai aku benar-benar KO.
Awalnya aku akan menggunakan mobil si BOZ untuk di gunakan mengantar buku ini ke jasa pengiriman yang terletak di Medaeng. Tapi apa boleh buat OB tidak masuk dan si BOZ buru-buru ada rapat di kantor satunya lagi. Jadi ya aku antar sendiri ke tempatnya menggunakan Taxi.
Sebenarnya setiap mengirim buku aku menggunakan jasa "Herona Expres". "Herona Expres" hanya melayani pulau Jawa, karena jasa ini menggunakan perlintasan kereta api untuk mengirimnya. Tapi berhubung kali ini aku mengirim buku ke Medan Sumatera Utara yang melintasi lautan. Mau tidak mau dan harus mau, aku mengunakan jasa "ELTEHA". Kalau memakai "TIKI" agak sedikit mahal. Ada sih yang lebih murah dari semuanya, yaitu "MANDALA KARGO" yang berada di Juanda. (busyet...Jauhnya...Diriku harus ke Juanda. Nggak dech). Jasa pengiriman barang ELTEHA tidak mau mengambil barang dari klien jadi aku harus keruyukan (keluyuran) untuk mengantarnya sendiri. Sebenarnya ini tugas OB untuk urusan kirim ke luar, nasib sial menimpaku OB tidak masuk karena berhalangan. Akhirnya dirikulah yang harus berangkat sendiri. Huft...Panasnya...Capeknya...
Sampai di "ELTEHA" jl. Sutoyo Medaeng. Buku 1 kardus di keluarkan dari dalam taxi. Sama petugasnya ditimbang dan hasilnya mencapai 51 kg. Kemudian aku menyelesaikan administrasinya dan ternyata uang yang diberikan kantor kurang. Meski uangnya tidak di pakai ongkos taksi masih tetap kurang. Doh gimana ini...Apa yang harus aku lakukan? Uangku sendiri juga tidak cukup untuk menambahi kekuranganya.
Akhirnya aku balik lagi ke kantor. Kali ini tidak naik taxi tapi menggunakan bus kota patas. Masih tetap nyaman dari taxi karena bus kota patas ini juga full AC. Ongkosnya jauh lebih-lebih murah dari pada taxi. Tapi turunnya tidak bisa langsung di depan kantor, bus kota patas ini harus turun di halte "Pandegiling Urip Sumoharjo" lalu aku turun kemudian jalan kaki menyebrangi jembatan penyebrangan, berjalan menuju jalan Sumatera.
Sampai kantor aku atur dulu nafasku. Melaksanakan sholat Dzuhur dan makan siang. Selang beberapa menit kemudian aku siap meluncur kembali ke Medaeng untuk mengurusi kekurangan biaya kirim tadi. Kali ini aku naik motor jadi tidak begitu ribet. Tapi badanku terasa capek sekali.
Mungkin inilah yang dinamakan kerja jadi aku harus mensyukurinya. Apa pun yang terjadi aku tetap bersyukur karena seberat apa pun cobaanya pasti ada hikmahnya. Aku tetap merasa senang dalam mengerjakan apa pun demi menunjukkan keprofesionalanku dalam etos kerja. Aku tidak mau mengecewakan orang lain begitu juga sebaliknya aku juga tidak mau dikecewakan. Sehingga aku bersikap sebaik mungkin dalam menjalankan kerja dan bertanggung Jawab sepenuhnya.
Mungkin sampai disini dulu kawan aku mau istirahat dulu dalam pelukan malam. Malam yang akan membawaku dalam indahnya mimpi. Mimpi yang tak kan bisa ditembus oleh siapa pun. Good night...Have a nice dream. Bye...
Wednesday, March 18, 2009
Antara Kerja dan Tanggung Jawab
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah sosok pekerja keras
ReplyDelete@adinxtm : Ah nggak juga. Thanx ya.
ReplyDeletewaah...capee deeh...
ReplyDeletexixi...
donalduck : Ya begitulah....
ReplyDelete