Saturday, March 14, 2009

Diriku Mengalami Kecelakaan Motor

motorku yang rusak

"Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian" itulah bunyi pepatah yang sering kita dengar di telinga kita. Tampaknya pepatah tersebut tidak berlaku bagiku. Yang ada pepatah tersebut berubah menjadi "Bersenang-senang dahulu besakit-sakit kemudian". Ya pepatah tersebut memang pantas buatku, karena kesalahanku sendiri atau takdir yang telah menentukan.

Well...Setelah diriku bersenang-senang di Pantai Pasir Putih kemarin, besok paginya aku mendapatkan Kecelakaan sewaktu pulang dari rumah temanku sekitar pukul 9:00 WIB di jalan Ngandiluwih-Kediri dekat PLN Ngandiluwih.

Motor smash ku yang mulus berwarna silver aku kendarai melaju dari arah Keras-Kediri menuju Kediri Kota dengan kecepatan penuh 150 km/h (penunjuk spedometernya aja sampe 140 km/h, bokis ah si rofiq) itu tidak benar saudara readers yang saya cintai, aku hanya melaju dengan kecepatan 60 km/h. "Sumfah Ane Jujur" aku trauma karena aku pernah mendapatkan kecelakaan yang sangat parah hinga gegar otak dan harus di rawat di Rumah Sakit selama 1 bulan lamanya. Sungguh tidak enak sekali sakit seperti itu. Aku Kapok cukup sekali saja penderitaan yang tidak mengenakkan itu aku alami.

Back to the topic!!! Sampai di Jalan Ngandiluwih tiba-tiba seorang anak SMA hendak nyebrang dengan mengendarai honda matic dengan arah horizontal. Tanpa aku sadari anak itu sudah berada di depanku dan aku tak kuasa menahan rem depan dan belakang.

Akhirnya ciuman maut antara suzuki smash dan honda matic tak terelakkan. "Sreeettt...Gubrak!!! Prak!!!" bunyi benturan yang terjadi. "Aaahhh...!!!" aku teriak keras dan berusaha mengerem sekuat tenaga sambil membanting setir ke ruas kanan, dan akhirnya aku jatuh tersungkur dalam keadaan telungkup. Kaki kananku terjepit porsneleng, tangan kananku masih berpegang teguh pada setir yang akhirnya ngeplek aspal jalanan, kemudian lutut kananku mendarat dengan sempurna di aspalan yang mulus kasar, sehingga lututku lecet dan celana jeans ku robek. Sedangkan anggota tubuh bagian kiri tidak mengalami kontak dengan apa pun. Kecuali tangan kiriku rasanya terkilir karena menahan tubuhku dan bertumpu pada setir kiri. Sampai postingan ini dituruntkan tangan kiriku masih terasa ada yang terkilir meski sudah aku pijit kan di ibu tukang pijit di Desaku sana.

Tersangka yang aku tabrak

Inilah wajah tersangka yang aku tabrak, sengaja gelap tanpa editing sama sekali.


Sedangkan keadaan motorku yang parah adalah bagian depan, terutama lampu dan ban depan langsung pecah karena menukik secara tiba-tiba. Urusan gertak mengertak sewaktu terjadi kecelakaan, adalah hal utama yang dibutuhkan sehingga terjadi kesepakatan motorku di perbaiki sampai pulih kembali. Sedangkan motor dia tidak terjadi kerusakan sama sekali. Sungguh aneh tapi nyata. Padahal jelas-jelas aku yang menabrak motor anak itu dari samping kanan, tapi koq ndak ada yang rusak hanya terjadi goresan-goresan kecil pada body motornya. Yang paling penting adalah kamera SLR ku aman sewaktu jatuh. Untung saja tidak ikut rusak, coba saja kalau ikut rusak pasti aku akan menangis hingga 7 purnama (Lebay...Dah). Lha iya bagaimana mungkin aku bisa membeli kamera itu lagi. Tapi Alhamdulillah semua selamat tanpa ada korban nyawa yang melayang.

Dengan kejadian ini mungkin semua ini ada hikmahnya buat kita bersama (kita?...Elu aja kali fiq) tapi tetap saja aku kalau naik motor melaju dengan kecepatan standart 70km/h dalam jarak 84 km antara Jombang sampai Surabaya yang aku tempuh dalam waktu 2 jam. Itu adalah jarak tempuh yang normal yang aku tempuh tiap aku pulang ke Jombang dalam kurun waktu 8 tahun, dari mulai kuliah di Surabaya sampai sekarang. Sehingga seolah-olah hidupku tua di jalanan, umurku dihabiskan oleh sang waktu yang terus berputar tak kenal lelah. Sang waktu yang terus berputar yang akan membawa anak manusia untuk berpetualang menyusuri lorong waktu yang tak mungkin diketahui oleh umat manusia mana pun. Apa yang akan terjadi pada kehidupan Rofiq selanjutnya? Apakah Rofiq berhasil menemukan jati diri yang sebenarnya? Nasib apa yang akan membawa Rofiq dalam lembah kehidupan yang penuh dengan misterius ini? Nantikan selanjutnya kisah nyata dari kehidupan Rofiq tanpa cerita karangan yang dibuat-buat. Terimakasih readers sekalian yang saya cintai. Aku sayang kalian semua. Semoga hari kalian lebih baik dari aku dan jaga kesehat kalian. Take care... Bye...



Copyright © arqu3fiq 2008

20 comments:

  1. wedew paragraph terakhir kayak sinopsis pilem ae. kalao pun kamera sampai rusak juga kan tinggal minta ganti yang baru sama tersangka. terus gimana mas dia mau tanggung jawab kan. secara *hallah* dia kan anak sma yang ndak punya kantong sendiri? moga tanggung jawab penuh dan cepet kelar ya.

    ReplyDelete
  2. wadyah...wes jatuh iso2e poto disek hahaha
    jadi inget q jatuh di pasir hitam panas di kampung.gara2 ngerem nang di pasir..ndolooooosssooorr maaakkknnyyuuusss cccooooiiii...diguyu sak kampong T_T isin q hix hix

    ReplyDelete
  3. @aR_eRos : Emang film ros, film kehidupanku dewe. Thanx ros suportnya.
    @Ericova : Ya isa lah poto, lha wong potone pas dipegang meriksa rusak apa ndak. Hehehehe...Pengalaman yang memalukan ya Eric?

    ReplyDelete
  4. Udah ke puskesmas terdekat lom?

    ReplyDelete
  5. @Coffeeoriental : Tidak luka begitu parah koq, jadi ndak perlu ke Puskesmas.

    ReplyDelete
  6. alhamdulillah masih hidup
    karena hidup penuh dengan cobaan....

    sekalian jawab ya mas... foto di foto telanjang indonesia semua adalah diriku sendiri mas,,,,,,,,,,
    mboke rangga dah tau poto itu kok mas

    ReplyDelete
  7. Wuakakakkk..
    Kecelakaan kok untung..
    Lain kali ati ati yo kang..
    Kene kene tak urut..

    ReplyDelete
  8. kok mirip cak sing nabrak ambe awakmu ... palingan arek iku nabrak awakmu dikiro awakmu kui kk'e ...hehe

    ReplyDelete
  9. @suwung : Alhamdulillah kang diriku selamat.

    Owh...Jd itu photo ne sampean dewe toh. Ya ampun mbok e rangga dah tahu? Trus reaksinya gimana? Doh...
    @rampadan : Lha iya ram untung kan msh hidup.
    @aRai : Mboh ah mbulet, aku dewe yo gag ngerti ar.
    @Cebong Ipiet : Lho Cebong koq eman Motorè gag eman diriku tah? Doh nasib

    ReplyDelete
  10. @Ayu Mamisinga : Thanx ya Mi, lain kali aku tak hati-hati

    ReplyDelete
  11. *tissue mana tissue* hiks hiks hiks cepet sembuh yah mas..

    ReplyDelete
  12. andai saja disini ada produser yang mampir dan membaca blog ini, dijamin langsung dijadikan sinetron.
    perasaan disetiap sinetron itu kan ada adegan tabrak menabraknya ? :p

    ReplyDelete
  13. @mymonas : "ini kertas koran aja" thanx ya Om anda care bgt.
    @Pande Baik : Sabar Bli pasti suatu saat sang Produser akan mampir. Hehehe...

    ReplyDelete
  14. @mymonas : "ini kertas koran aja" thanx ya Om anda care bgt.
    @Pande Baik : Sabar Bli pasti suatu saat sang Produser akan mampir. Hehehe...

    ReplyDelete
  15. ooo... gara-gara kecelakaan ini toh motornya rusak..
    hehe..

    wah... gak capek tuh? sby-jombang saban ari?
    napa gak tinggal aja di sby mas?

    ReplyDelete
  16. @renspandy : Nah baru tahu kan. Ini lagi sapa yang PP Jbg-Sby? aku tinggal di Sby, tiap minggu pulang. Gitu loh.

    ReplyDelete
  17. ini sebenernya posting berita duka ato lawak sih? kok saya ngakak bacanya.. abis nya cara nulis nya gitu sih,, nggak jadi kasian tapi malah ngakak..

    hahaha..

    ReplyDelete
  18. @yudhis : Nah itulah kelebihan blog ini. Informasi apa pun disini aku buat segembira mungkin, biar pembacanya tidak ikutan bersedih. Masak yang nulis bersedih pembacanya ikut sedih?

    ReplyDelete