Tuesday, November 25, 2008

Servis Motor yang Parah

Rasanya koq ada yang ganjil dengan motorku (èmang motor kamu satu fiq, kalau dua bukan ganjil lagi, tapi genap, Ya iya lah nenek-nenek juga tahu kalau satu itu ganjil trus dua itu genap) kalau dinaiki serasa duduk di kursi goyang. Bagaikan diayun-ayun terbuai serasa naik kelangit ketujuh. Jelas-jelas rodanya bulat tapi koq jalanya terasa banya ada yang gembos, geol kiri geol kanan bak peragawati. Tapi setelah aku cek bannya aman-aman saja. Ada apa ya dengan motorku?

Tanpa pikir panjang aku tidak mau ambil resiko, takutnya nanti membahayakan diriku terutama motor kesayanganku. Aku langsung membawanya ke bengkel motor untuk di perbaiki. Apa sebenarnya yang terjadi dengan motorku.

Masalah pertama


masalah pertama yang aku hadapi adalah, aku tidak punya waktu untuk pergi kebengkel (wew sok sibuk banget ) secara senin sampai sabtu aku kerja, berangkat pagi pulang sore. Kecuali sabtu pulang jam 1. Tapi tetep saja aku tidak punya waktu karena biasanya sabtu minggu aku pake buat mudik (wah wah dasar pemalas, bilang aja males). Gampang, aku punya ide. Aku bisa minta ijin untuk servis motor pas istirahat makan siang. Dengan bersilat lidah aku merayu-rayu supaya bisa ijin keluar. Sampai-sampai aku memohon bertekuk lutut, bersimpuh di kaki mbak XXX yang sebagai ketua kantor (persis seperti adegan sinetron, padahal kenyataanya tidak begitu, hehehe). Dengan 1001 alasan aku bisa keluar pada jam kantor untuk menservis motorku tercinta. "Oh bahagianya hatiku kan ku bawa dikau berobat ke bengkel semoga cepat pulih jalanmu". Supaya jalanmu tidak seperti peragawati. Sehingga kalau aku menaikimu rasanya aku seperti mau terlempar kejalan raya.

Masalah kedua


Nah loh masalah apa lagi fiq? Masalahnya bengkel mana yang bagus di seantero Surabaya. Aku gag taw mana yang bagus karena aku tiap servis pasti ditempat asalku. (wew... yang mahal banyak, tapi yang lebih bagus mana?) Owh aku teringat dengan temanku yang ada di Bratang (secara kantorku lumayan deket) aku minta anterin dia untuk servis motor, yang mana di daerah itu banyak sekali berjejer-jejer bengkel -bagus tidaknya aku tidak taw sih- mangkanya aku mengajak temanku ini. Hap... Akhirnya dapat satu bengkel atas rekomendasi temanku.

Motorku langsung dicek, diperiksa keanehan apa yang terjadi. Lumayan lama juga aku menunggunya. Setelah dipreteli one by one akhirnya jadi juga. Mas-mas yang ngrawat motorku bilang "sudah maz silahkan di cek" langsung aku naikin itu motor, "lha koq masih ada goyangnya maz" protesku ke maz-maz bengkel. Maznya ganti balik bertanya "ini motor pernah jatuh ya?"
"iya" jawabku polos apa adanya. Maznya berdalih lagi "ini motor bodynya dah gag bahenol lagi, karena pernah jatuh" walah... Trus di apakan lagi. Huft... Pusing aku lagian hari sudah sore. Tanpa banyak cingcong aku langsung membayar ongkos servis itu. ALAMAAAAK...
Apa yang terjadi saudara-saudara? Total ongkos servisnya sejumlah Rp. 112.500,- aku langsung diam membisu 1000 bahasa. Whaat? Aku masih tidak percaya ongkosnya mencapai ratusan ribu. Dengan berat hati aku mengeluarkan uang dari dompetku yang mulus. Uang yang tinggal beberapa lembar untuk menanggung hidupku dalam sepekan. Owh nasib tanggal tua. Dengan total rincian sbb :

nota service

Karet bostep Rp. 19.000
Oli top 1 800ml Rp. 24.000
Oring Rp. 2000
Busi Rp. 10.000
Karet Tromol Rp. 13.000
Stel Peleg Rp. 12.500
Ongkos Servis Rp. 30.000
Tali Plastik Rp. 2.000
Total "Jenderal" Rp. 112.500

Aku kembali kekantor dengan perasaan kecewa . Kecewa bukan karena ongkos segitu mahalnya (sebenarnya iya juga sih) tapi kecewa dengan motorku yang tetep geal-geol jalanya. Malah tambah parah dari sebelumnya. Aku tidak mau berdebat and komplain ke bengkel itu, karena pada dasarnya aku males perang. Ujung-ujungnya pasti pihak bengkel yang menang. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin cukup satu kali ini saja aku ke bengkel itu. Aku tidak mau terulang untuk yang kedua kalinya.

"menghitung hari... detik demi detik..." *krisdayanti mode on*
kapan ya gajian kurang seminggu lagi. Aku sudah gag sabar lagi ingin aku servis ulang di tempat asalku. Semoga motorku cepat pulih lagi. Amin 3X

5 comments:

  1. wah minta ganti motor tu
    biar ndak service mulu
    cepet ndang ganti type baru hohoho

    ReplyDelete
  2. senasib kayakna ne ... kemaren juga motorku abis servis stel peleg kena 45 rb ... yg ada knalpotku suaranya jadi aneh .. jalannya masih gual geol, tapi enggak separah sebelumnya .. pas di komplain masalah knalpot yg suarana jadi aneh .. tuh orang malah ngomong dengan bahasa madura ... dan alhasil seperti dugaan sebelumnya orang-orang madura pada berkerumun ikut ngomong .. c spasi d lah kalo dah gitu mah ... mendingan ORANG GOBLOK ngalah aja

    ReplyDelete
  3. @aRai : Wah senasib ternyata. Bener kan apa kataku pasti jadi berantem kalau di ladeni itu tukang servis. Mending kita ngalah aja cari amannya.

    ReplyDelete
  4. MungKin laen kali dicoba ke dealer resmi aja. sepertinya jauh lebih memuaskan, baik dari segi hasil pekerjaan juga biaya. Karena biasanya mereka bakalan minta ijin dulu ke pemilik sebelum di-apa-apa-in diluar permintaan. :)

    ReplyDelete
  5. @pande : Oke thanx saranya. Tapi biasanya aku selalu di dealer resminya suzuki di kota asalku. Tapi pada waktu itu posisiku di Surabaya dan dalam keadaan bekerja.

    ReplyDelete