Wednesday, December 10, 2008

Kesempatan Dalam Kesempitan

Perasaan cinta memang tidak dapat dilewatkan begitu saja oleh semua orang di Dunia ini. Cinta pun beragam jenisnya, ada cinta karet (molooor... trus kayak karet), ada pula cinta setengah mati (belum tentu dibawa sampai ke liang kubur). Meski begitu, ndak jarang pula kita menjumpai cinta yang menghantarkan sampai ke puncak pelaminan.

Demi cinta kadang sang pecinta harus rela melewati halangan dan rintangan untuk mendapatkannya. Karena ortunya tidak setuju, lantaran mereka harus melakukan cinta dengan sembunyi-sembunyi. Yang jelas, semua yang pernah ngelakuin liku-liku kayak gini, serba asyik penuh tantangan, iya kan? Hayo ngaku.

Perasaan cinta juga melanda Yoyok dan Yayuk (bukan nama sebenarnya). Jalinan cinta sepasang remaja yang di mabuk asmara ini dirintis sejak Yayuk duduk di bangku SMA kelas II. Cinta mereka merebak seiring dengan waktu. Kala Yayuk lulus SMA, Yoyok minta kawin. yayuk Gedhek-gedhek (tanda tidak setuju) alasannya karena ia belum siap berumah tangga.

Pada suatu malam Yoyok bertandang ke rumah Yayuk. Hatinya mak jinglang (lega) kala pacarnya membukakan pintu. Merasa keadaan rumah sepi, Yoyok iseng-iseng tanya, "Lho Yuk orang-orang rumah pada kemana semua?"

"Bapak, Ibu dan Adikku pergi ke acara pernikahan" Jawab Yayuk polos.

Mendengar Jawaban itu, hati Yoyok kian girang. Apalagi sorot matanya menatap keindahan tubuh Yayuk yang semlohai.

Tak terasa jam berkunjung pun dtambah, dari yang biasanya pukul 21.00 kini nambah hingga tiga jam berikutnya. Dan ruang berkunjung pun beralih. Dari ruang tamu, pindah ke kamar pribadi Yayuk. Entah apa saja yang mereka lakukan, yang jelas semilir angin malam membuat mereka terlena.

Sementara, Bu Titik (bukan nama sebenarnya) emak-nya Yayuk pulang terlebih dahulu dari pada suami dan anak-anaknya. Melihat rumah tidak terkunci, Bu Titik nylonong masuk layaknya rumah sendiri (emang rumahnya sendiri kan, ketahuan baca gag nyimak). Perasaan Ibu Titik ndak enak apalagi ia mendengar dipan (tempat tidur) yang bunyi berdecit-decit dari ruangan Yayuk.

Lagsung saja Ibu Titik mencak-mencak saat melihat kedua insan berlainan jenis ini sedang beradegan mesra. "Oh nak Yoyok kok mertamunya di dalam kamar sih?" tanya Ibu Titik dengan geram.

"Eh nuwun sewu, Bu. Di luar dingin, di sini kami hanya berpacaran saja kok Bu." Jawab Yoyok yang diiyakan oleh Yayuk.

Tidak ayal lagi geger-lah warga sak desa. Pas rame-ramenya peristiwa, Pak Totok (bukan nama sebenarnya) Suami bu Titik datang tepat pada waktunya. Diakhiri peristiwa itu, mereka sepakat untuk berdamai. Kelanjutanya?

Selang dua bulan dari peristiwa tadi, ujung-ujungnya Pak Totok punya hajat. Ya itu tadi melangsungkan pernikahan putrinya dengan Yoyok. Sampai-sampai nanggap wayang kulit semalam suntuk.

"Oalah... le le, minta kawin aja kok mesti cari kesempatan dalam kesempitan" ujar salah satu pengunjung, yang ditujukan pada Yoyok. Sementara Yoyok hanya mesam-mesem bangga. Lantaran lika-liku percintaannya membuahkan hasil, meski menerapkan jurus kesempatan dalam kesempitan.



Copyright © arqu3fiq 2008

5 comments:

  1. hohoho.... ceritanya jauh beda tapi endingnya sama. tak direstui toh nikah juga akhirnya. :)

    ReplyDelete
  2. pertamax kih

    ya iyalah secara getuloh,ada kesempatan yoooww jangan di sia sia in nuwww

    ReplyDelete
  3. tak di restui tapi kuk nikah ya..?
    gag takuut kena doa orang tua..??
    hahaha...

    ReplyDelete
  4. @Pande : Ya begitulah Bli, mgkin ada kesamaan cerita.
    @dinda : Wew yg pertamax tuh Bli Pande. Kalau begitu dinda juga gitu kalau ada kesempatan? hayo ngaku.
    @aCist : Nah ketahuan kalau gag baca lengkap. Kan dah direstui gara-gara ketangkap basah.

    ReplyDelete
  5. aduh....jagnan gt dunk...

    ReplyDelete