Monday, October 13, 2008

Hari Ketiga Idul Fitri

3. Hari ketiga ke Tulungagung.

Setelah melalui hari pertama dan hari kedua yang begitu melelahkan, kali ini aku tidak tanggung-tanggung melakukan perjalanan yang sangat fantastic dan tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Mungkin bagi orang pegunungan yang sering melihat gunung bahkan tinggal di daerah pegunungan pemandangan seperti ini adalah hal biasa dan tidak ada menariknya. Tapi tidak bagiku karena aku pada dasarnya asli orang yang tinggal di daerah dataran rendah dan jarang melihat pegunungan jadi wajar kalau aku terheran-heran bila melihat keindahan gunung yang hijau nan menjulang tinggi dengan dihiasi untaian kabut putih yang menyelimuti gunung yang hijau terhampar luas sejauh mata memandang.

Pagi sekitar jam 8 aku berangkat dari rumah langsung menuju Tulungagung tepatnya di daerah Pagerwojo. Awalnya aku tidak membayangkan daerahnya seperti apa? Yang aku tahu daerah Tulungagung hanya daerah kota dan pantai wisata Popoh. Jadi aku tidak begitu bingung untuk mencari alamat yang di beritahukan lewat lisan. Tapi apa yang terjadi? Aku kebingungan mencari daerah Pagerwojo meski aku sudah naik ke gunung hingga mendekati daerah waduk Wonorejo yang melegenda.

Akhirnya aku menyerah, aku telpon my friend, Bahwa I'm in Lost. Aku di suruh menunggu dan segera di jemput. Dari awal memang aku di suruh berhenti di perempatan lampu merah untuk menunggu dan di jemput di situ, tapi dasar memang aku orang yang tidak suka lama menunggu, aku tunggu sambil jalan dengang kecepatan rendah. Tak lama kemudian He found me.

Sampai juga di rumahnya. Aku di sambut dengan ramah oleh keluarganya. Hebat baru aku sadari ternyata orang Tulungagung ramah-ramah. Itu terbukti pada saat aku menjelajah lebih jauh kepedalama pegunungan hingga ke Candi Penampihan semua orang menyapa meski aku tidak megenalnya. Sungguh luar biasa cara bersosialisasi orang pegunungan, aku harus belajar darinya.

Pokoknya aku harus mencapai top of the top dari gunung itu. Dan akhirnya aku sampai pada puncak yang aku rasa sudah paling tinggi. Di situ ada perkebunan the dan juga perkebunan kol. Aku mulai belajar bersosialiasasi dengan Ibu yang sedang memupuk sayuran kol. Aku mulai asik menanyakan tentang sayuran kol, perawatannya, pemupukannya, hingga saat panen tiba.

Setelah aku rasa cukup aku menempuh ke Penampihan dimana ada sebuah Candi di atas Gunung tersebut. Aku mulai diliputi penasaran. Aku tarik terus gas motor ku hingga sampai di puncak Penampihan. Aku kasihan dengan my friend cos dia kayaknya sakit flu. Karena keegoisan ku yang harus sampai mencapai puncak akhirnya my friend jatuh sakit, aku jadi merasa bersalah karena harus memintanya menuruti semua kemauanku. Ya sudah lah semua sudah terjadi dan aku minta ma’af atas keegoisanku.

***


Wow yang lebih menakjubkan lagi adalah waduk Wonorejo yang konon ceritanya itu adalah sebuah desa yang tenggelam karena dijadikan waduk. Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri sungguh luar biasa, aku baru pertama kali ke waduk Wonorejo yang sangat besar itu.

Aku juga mengunjugi bendungan Segawe karena untuk menuju ke waduk Wonorejo aku harus melewati bendungan Segawe. Untuk menuju daerah Pagerwojo memang harus melewati bendungan Segawe, bisa juga lewat jalan lainya tapi harus berputar dan mungkin itu agak jauh. dengan adanya bendungan Segawe inilah jarak daerah Pagerwojo dengan daerah Wonorejo jadi lebih dekat dan tidak harus memutar melalui gunung-gunung yang terjal.

Sungguh liburan ku kali ini sangat menarik lebih berpetualangan dari pada sebelumnya, aku tidak akan melupakannya. Kapan-kapan aku akan liburan lagi ke Tulungagung untuk mencari petualangan baru. Di mana petualangan baru sudah menanti di hadapanku. Semoga bisa terlaksana. Amin 3X.

No comments:

Post a Comment